Lebih lanjut dia mengatakan, kondisi dollar index semakin anjlok di saat Trump meresmikan penarikan diri dari Trans-Pacific Partnership (TPP). “Mungkin ini pertanda bahwa Trump juga akan tidak menyukai dolar yang terlalu kuat,” ucapnya.
(Baca juga: Pemerintah Pantau Kebijakan Trump)
Di sisi lain, kata dia, penguatan rupiah yang terjadi juga dibarengi oleh turunnya yield SUN hingga Senin sore (23/1) meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih diwarnai oleh sentimen negatif.
“Ini mungkin berkaitan dengan prospek pertumbuhan yang mulai melambat akibat belanja pemerintah yang terhambat minimnya pendapatan serta dampak tularan dari kebijakan dagang AS terhadap Tiongkok, salah satu Negara tujuan ekspor utama Indonesia,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More