Market Update

Ruang Penguatan Rupiah Terbuka

Jakarta – Mulai berbalik melemahnya laju dollar AS memberikan kesempatan pada laju mata uang lainnya untuk menguat, termasuk rupiah terbuka yang dalam 2 sampai 3 hari terjadi pelemahan.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, laju dollar AS secara trend line telah mengalami kenaikan sejak adanya Pemilu AS dan dibarengi dengan respon terhadap rapat FOMC yang mengindikasikan akan adanya kenaikan suku bunga The Fed sebanyak 2-3 kali di tahun depan.

Menurutnya, laju dollar AS sedikit tertahan jelang publikasi data ekonomi AS yang salah satunya mengenai produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2016 dengan proyeksi naik 3,3% dari sebelumnya 3,2% serta klaim pengangguran mingguan dengan proyeksi bertambah ke angka 255 ribu dari sebelumnya 254 ribu.

“Selain itu, AS juga akan merilis data pesanan barang tahan lama bulan November prediksi turun ke angka 0,2% dari sebelumnya 0,8%,” ujar Reza dalam risetnya, di Jakarta, Jumat, 23 Desember 2016.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, dengan adanya perkiraan data-data tersebut, akan memberikan dampa negatif dan mengurangi kesempatan laju dollar AS untuk melanjutkan kenaikannya.

Sebelumnya pihanya menyampaikan bahwa masih adanya hawa negatif yang mempengaruhi laju rupiah sehingga peluang pelemahan masih terbuka. Diharapkan terjadi profit taking pada laju dollar sehingga akan memberikan kesempatan pada mata uang lainnya untuk berbalik menguat dan berimbas pada penguatan nilai tukar rupiah.

“Akan tetapi, jika kondisi tersebut tidak terjadi maka pergerakan nilai tukar rupiah masih akan cenderung melemah. Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp13.495 dan resisten Rp13.420,” ucapnya.

Mulai adanya pelemahan pada nilai tukar laju dollar AS, diharapkan dapat dimanfaatkan rupiah bergerak menguat, meskipun belum diikuti oleh adanya sentimen positif dari dalam negeri. “Penguatan secara teknikal dapat diharapkan untuk rupiah melanjutkan kenaikannya. Tentunya kondisi ini harus diikuti oleh respon atas rilis data-data AS nantinya,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Era Kerja Digital, Huawei Hadirkan Tablet Lebih dari Sekadar Laptop

Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More

32 mins ago

Erick Thohir Lanjutkan ‘Bersih-bersih’ BUMN Jilid Dua

Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More

37 mins ago

Sri Mulyani Lapor APBN Defisit Rp309,2 Triliun di Oktober 2024

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini (8/11) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja… Read More

51 mins ago

Geo Dipa Energi Belum Punya Rencana IPO, Ini Alasannya

Bandung – Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, mengungkapkan PT Geo Dipa Energi (Persero)… Read More

1 hour ago

Bank Riau Kepri Syariah Raup Laba Rp210,90 M di Triwulan III 2024, Tumbuh 15,77 Persen

Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More

2 hours ago

Erick Thohir Bakal ‘Kawinkan’ MIND ID, BRI, BSI dan Pegadaian Bentuk Bank Emas

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More

2 hours ago