Moneter dan Fiskal

RPP Rampung, Menteri Bahlil Geber Investor Masuk IKN

Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyatakan, sudah banyak pihak investor baik dalam dan luar negeri yang menanamkan modalnya di proyek ambisius Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara.

Hal tersebut tak terlepas dari kemudahan izin kepengurusan dan insentif yang diberikan oleh pemerintah kepada para investor baik dalam dan luar negeri.

“Saat ini investor yang sudah masuk ke Indonesia ada sekitar 19-20 investor,” kata Bahlil usai konferensi pers bertema “Investasi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi,” di Jakarta, Kamis, 16 Februari 2023.

Ia mengatakan, sejumlah negara seperti Uni Emirat Arab, China, Korea dan sejumlah negara  Eropa lainnya sudah berkomitmen terlibat dalam proyek IKN Nusantara.

“Bahkan, sebagian dari negara tersebut sudah mulai berjalan,” jelasnya.

Di luar negara itu, dirinya masih menunggu perkembangan dari investor negara lain meski enggan membocorkan investor yang dimaksud.

Untuk Uni Emirat Arab (UEA) disebut Bahlil negara tersebut akan berinvestasi di Tanah Air sebesar US$ 20 miliar atau Rp311 triliun (kurs Rp15.000). Ini termasuk untuk proyek IKN Nusantara.

Mantan Ketua Umum HIPMI itu memperkirakan, pemerintah bisa mengumpulkan dana investasi proyek IKN Nusantara sampai dengan Rp200 triliun pada tahap pertama pada tahun 2023.

Hanya saja ia tidak menyebut lebih rinci, kapan jumlah tersebut terealisasi.

Dirinya menambahkan, pemerintah gencar berupaya menarik para investor baik di dalam dan luar negeri untuk menanamkan modalnya di proyek IKN Nusantara
Salah satunya dengan memberikan kemudahan dalam mengurus izin dan insentif yang lebih baik dan cepat.

Pihaknya sudah menyelesaikan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) IKN Nusantara yang sudah diteken oleh Presiden Joko Widodo.

RPP IKN Nusantara saat ini sudah berada di Kementrian Sekretariat Negara untuk segera diundangkan dan dipublikasikan kepada publik.

Dalam rancangan RPP tersebut dibahas mengenai pemberian izin usaha, kemudahan berusaha dan fasilitas khusus pembiayaan di IKN Nusantara.

“Termasuk perlakuan perizinan yang jauh lebih cepat alias proses kepengurusannya tidak berbelit-beli,” pungkasnya. (*) Muhamad Ibrahim

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

9 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

10 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

13 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

13 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

14 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

16 hours ago