News Update

Rosan Tegaskan Sumber Dana Danantara dari Dividen BUMN

Jakarta – Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani menegaskan, sumber dana dari badan yang dinakhodainya berasal dari dividen yang diperoleh setiap tahun, bukan dari dana milik perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Jadi ini yang saya sampaikan, sumber dana dari Danantara bukan dana dari yang kita ambil dari perbankan atau likiditas perbankan dipakai oleh Danantara untuk investasi, itu sama sekali tidak benar,” tegas Rosan, dalam acara Economic Insight 2025, di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025.

Rosan yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM ini menjelaskan, dividen dari perusahaan BUMN tersebut akan diinvestasikan untuk mendanai berbagai proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi di banyak sektor, salah satunya menciptakan lapangan pekerjaan.

Baca juga: Menyoal Tata Kelola Danantara, Kekuatan Besar Masih di Tangan Kementerian BUMN

“Karena penciptaan lapangan pekerjaan adalah salah satu PR (pekerjaan rumah) kita ke depan dalam rangka kita mencapai pertumbuhan, dalam rangka kita mencapai pertumbuhan 8 persen,” jelasnya.

Rosan berharap, di tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa berada di level 5,2 persen – 5,3 persen. Hal ini sejalan dengan proyeksi Organisation for Economic Co-operation and Development alias OECD bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh mencapai 5,2 persen secara tahunan pada 2025. Angka tersebut lebih tinggi dari proyek International Monetary Fund atau IMF maupun Bank Dunia. 

Baca juga: Minta Nasihat Ray Dalio, Prabowo Bahas Masa Depan Danantara 

Sebagai informasi, BPI Danantara dibentuk melalui Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 untuk memperkuat peran BUMN. 

Danantara sendiri bertugas untuk meningkatkan dan mengoptimalkan investasi dan operasionalisasi BUMN serta sumber dana lainnya.

Dalam menjalankan tugasnya, Danantara mempunyai wewenang untuk mengelola dividen BUMN dan menyetujui penambahan ataupun pengurangan penyertaan modal pada BUMN yang bersumber dari pengelolaan dividen. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

5 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

5 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

6 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

16 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

16 hours ago