Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melakukan reshuffle kabinet. Sejumlah menteri dan wakil menteri (wamen) dilantik di Istana Negara, Jakarta, 17 Juli 2023. Salah satunya adalah Rosan Roeslani yang dipercaya sebagai wamen Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pengamat BUMN Herry Gunawan menilai, bahwa sosok Rosan Roeslani adalah pribadi yang cukup berpengalaman di bidang bisnis. Kata Herry, pengalamannya melebihi Wamen BUMN lainnya, yakni Kartika Wirjoatmodjo. Bahkan, melampaui pengalaman yang dimiliki Menteri BUMN Erick Thohir.
“Dia lebih matang, apalagi dari sisi keragaman bisnis. Bukan hanya di bidang keuangan, tapi juga media dan tambang,” ungkap Herry ketika dihubungi Infobanknews, Senin, 17 Juli 2023.
Baca juga: Reshuffle Kabinet, Jokowi Resmi Lantik Menteri dan 5 Wamen Baru, Ini Nama-namanya
Pengalaman bisnis Rosan tak lepas dari sepak terjangnya yang pernah menjadi ketua umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) periode 2015-2021, yang juga Ketua Satgas Omnibus Law terhubung dengan 36 entitas bisnis, mulai dari perusahaan di bidang media, farmasi, jasa keuangan dan finansial, properti, minyak dan gas, hingga pertambangan batubara.
“Selain pernah jadi ketua Kadin, dia kan ketua satgas omnibus law yang akhirnya jadi UU Cipta Kerja,” jelas Herry.
Di dunia politik, kiprah Rosan tak bisa dipandang remeh. Terlebih, kata Herry, Rosan pernah masuk dalam tim sukses (timses) Jokowi – Ma’ruf di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
“Jadi, dari sisi bisnis dan politik, dia malah lebih unggul ketimbang menteri dan wamen BUMN yang sekarang,” jelas Herry.
Pengalaman Rosan akan diuji dalam membantu Erick Thohir menggenjot kinerja Kementerian BUMN. Pasalnya, menurut Herry, banyak pekerjaan rumah (PR) besar yang harus diselesaikan Rosan.
Salah satu pekerjaan besar adalah membenahi BUMN Karya yang tengah sekarat. Selanjutnya, adalah terkait dengan core bisnis BUMN yang dinilai tumpang tindih.
“Seperti di pertambangan dan karya. Itu di antaranya. Ini kan belum jelas BUMN mau dibawa ke mana,” ujarnya.
PR lain yang harus dibenahi dan menjadi perhatian Rosan adalah soal Pertamina. Setelah fokus dengan sub-holding, Pertamina juga berencana menggarap bisnis resort di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN).
“Akhirnya jadi nggak jelas. Sebab udah ada BUMN khusus pariwisata. Kesemrawutan ini yang mesti dibenahi. Semoga Rosan bisa lakukan,” ujarnya.
Pria kelahiran Jakarta 31 Desember 1968, ini memulai perjalanan profesionalnya di bidang keuangan dan kewirausahaan. Semasa kariernya, dia pernah dipercaya sebagai Penasihat Keuangan Asosiasi Koperasi Batik Indonesia (1997-2002) dan Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2005-2008).
Rosan juga cukup aktif bergelut di bidang keuangan dan investasi Indonesia. Dia pernah terlibat dalam sejumlah inisiatif strategis pemerintah sebagai perwakilan sektor swasta utama termasuk Ketua Satgas Cipta Kerja Omnibus Law Indonesia (2019-2021).
Baca juga: Jadi Menkominfo, Harta Kekayaan Budi Arie Capai Rp101 M, Sri Mulyani Lewat!
Dia juga pernah dipercaya sebagai Ketua Badan Penasihat Badan Arbitrase Nasional (BANI) (2019- 2021) dan Wakil Ketua Courtesy Board Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia (MES).
Pada periode 2015 – 2021, Rosan pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia/KADIN (2015-2021). Sebelum menjabat wamen BUMN, Rosan merupakan Dubes ke-21 Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) yang dilantik pada 25 Oktober 2021. (*)
Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI… Read More
Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 25 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Universal BPR adalah contoh nyata bagaimana bisnis keluarga dapat berkembang dan beradaptasi dengan… Read More
Jakarta - Bisnis kendaraan bermotor di Indonesia tengah menghadapi tantangan berat akibat melemahnya daya beli… Read More