Jakarta–PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk (BWS) menganggarkan Rp200 miliar untuk keperluan belanja teknologi informasi, utamanya untuk penyatuan core banking. Seperti diketahui, BWS merupakan bank hasil merger antara PT Bank Himpunan Saudara 1906,Tbk (Bank Saudara) dan PT Bank Woori Indonesia.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BWS Hardono Budi Prasetya mengatkan, sebagian besar dari belanja modal Rp200 miliar itu nantinya akan digunakan untuk menyatukan dua core banking yang telah dimiliki oleh kedua bank itu sebelum bergabung.
“Kita anggarkan Rp140 miliar untuk penyatuan core banking, sisanya untuk internet banking,” kata Hardono di Jakarta, Senin 28 Desember 2015. Hardono mengatakan proses penyatuan dua core banking tersebut akan selesai dalam waktu 10 bulan hingga 1 tahun.
Seperti diketahui, pada tanggal 28 Januari 2014, terjadi perubahan susunan pemegang saham Bank Saudara yang diakibatkan penjualan 764.403.090 lembar saham atau setara dengan 33% saham Bank Saudara. Kemudian aksi korporasi itu dilanjutkan dengan penggabungan usaha (Merger) PT Bank Woori Indonesia ke dalam PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk yang telah berlaku efektif sejak tanggal 30 Desember 2014. Kemudian pada awal 2015, terjadi perubahan nama dari PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk (Bank Saudara) menjadi PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906, Tbk (Bank Woori Saudara).(*) Ria Martati
Jakarta - Emiten asuransi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) dijadwalkan menggelar Rapat Umum… Read More
Jakarta – Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mendorong percepatan hilirisasi sektor perikanan lewat investasi dan… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, dari total jumlah investor pasar modal… Read More
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebelumnya telah menetapkan kebijakan tarif resiprokal terhadap… Read More
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More