Ekonomi Digital

Risiko Penggunaan Teknologi AI Bagi Ekonomi, Bos BI Ungkap Fakta Sebenarnya

Jakarta – Berdasarkan data dari McKinsey Global Institute Gubernur potensi nilai ekonomi global dari penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) mecapai USD2,6 triliun hingga USD4,4 triliun. Hal ini tentu saja akan mengubah lanskap perekonomian dalam meningkatkan produktifitas dengan penggunaan AI, namun juga dapat menimbulkan risiko didalamnya.

Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan, sejumlah risiko yang akan dihadapi bagi perekonomian Indonesia di era AI. Pertama, tekonologi digital atau AI akan mengubah proses bisnis, dimana pengembangan ekonomi dan keuangan akan sangat berubah.

Baca juga: Ancam Eksistensi Manusia, PBB Diminta Awasi Teknologi AI

“Kita juga bertanya apakah lembaga keuangan masih relevan, karena penyedia produk dan jasa layanan keuangan tidak lagi mengenal batas-batas bentuk institusi keuangan, pelayanan dari pengumpulan dana, penyaluran dana di pasar modal, dan di berbagai bank dan non-bank, asuransi, dana pensiun, termasuk di pasar uang itu tidak lagi mengenal batas-batas bentuk dari kelembagaan. Sehingga ini disruptif teknologi dan itu mengubah lanskap tidak hanya mengenai ekonomi tapi juga perputaran uang kita,” ungkap Perry dalam Webinar ISEI bertema Masa Depan Ekonomii Indonesia di Era Teknologi AI, Senin 7 Agustus 2023.

Kedua, risiko siber yang semakin beragam mengikuti perkembangan dari tekonologi. Tidak hanya cyber threat, tetapi juga cyber crime yang dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan.

“Sekarang saja kita sudah mengalami, termasuk juga penggunaan dari berbagai teknologi di dunia keuangan termasuk pinjaman online ilegal, crypto maupun berbagai hal yang tentu saja mempunyai risiko-risiko tidak hanya kepada sistem keuangan secara individu tetapi juga stabilitas sistem keuangan,” jelasnya.

Baca juga: Teknologi AI, Ketika Pekerjaan Manusia Digantikan Oleh Robot

Ketiga, AI dapat mengubah perilaku dan pola pikir manusia. Tidak hanya berdampak pada menurunnya kebutuhan tenaga kerja, namun juga menurunnya hubungan antar manusia dengan adanya metaverse. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Tugure Siapkan Strategi Jitu Hadapi 2025, Fokus Profitabilitas dan Inovasi

Jakarta – Memasuki tahun 2025 yang penuh tantangan, PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) telah menetapkan… Read More

8 hours ago

Tugure Catat Kinerja Positif, Premi dan Underwriting Melonjak di 2024

Jakarta – PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) mencatat kinerja impresif sepanjang 2024. Hal ini tecermin… Read More

8 hours ago

Rumah123 dan Ringkas Kolaborasi Permudah Akses KPR, Begini Cara Kerjanya

Jakarta – Marketplace properti Rumah123 berupaya meningkatkan kemudahan akses pembiayaan rumah bagi masyarakat. Kali ini,… Read More

9 hours ago

TPIA Raih Pendapatan USD1.785,4 Juta di 2024, Rugi Bersih Jadi Segini

Jakarta - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) melaporkan kinerja keuangan sepanjang 2024, dengan pendapatan… Read More

12 hours ago

Bantah Mundur, Airlangga dan Sri Mulyani Tegaskan Fokus Bekerja

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara menjawab isu mundur dari Kabinet Merah Putih… Read More

13 hours ago

554 Saham Merah, IHSG Ditutup Bertahan Melemah ke Level 6.223

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Selasa, 18 Maret 2025, kembali… Read More

13 hours ago