Moneter dan Fiskal

Risiko Jika Ditunda, BI Disarankan Segera Turunkan Suku Bunga

Jakarta – Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, menilai bahwa Maret 2025 merupakan waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuannya atau BI Rate.

Rully menjelaskan bahwa secara historis, memasuki kuartal II biasanya terjadi peningkatan permintaan valuta asing (valas).

Faktor tersebut didukung oleh kondisi fundamental, seperti posisi cadangan devisa yang masih tinggi dan inflasi yang terkendali.

“Dengan kondisi tersebut, kami memprediksi bulan ini adalah saat yang tepat untuk pemangkasan suku bunga, karena pemangkasan suku bunga jarang terjadi di kuartal II-2025 karena repatriasi dividen di mana kebutuhan dolar AS meningkat di tengah musim dividen bursa,” ujar Rully dalam Media Day, dikutip, Kamis, 13 Maret 2025.

Baca juga: BI Tahan Suku Bunga 5,75 Persen, Begini Tanggapan Calon Presdir BCA Gregory Hendra Lembong

Lebih lanjut, Rully menilai, jika pemangkasan suku bunga dilakukan pada kuartal II, risikonya akan lebih besar.

Hal itu disebabkan oleh perubahan indikator inflasi di periode tersebut. Selain itu, fokus utama saat ini adalah mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Kalau Bank Indonesia masih menunda untuk menurunkan suku bunga, dengan kuartal II itu ruang untuk penurunannya agak lebih sempit, baru ada kesempatan lagi mungkin nanti di kuartal III. Jadi terlalu lama, impact-nya akan negatif terhadap growth,” jelasnya.

Kebijakan Suku Bunga BI Sepanjang 2025

Seperti diketahui, selama 2025, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuannya satu kali, yakni pada Januari sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.

Kemudian pada Februari 2025, BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuannya di level 5,75 persen.

Keputusan tersebut sejalan dengan upaya menjaga prakiraan inflasi 2025 dan 2026 dalam sasaran 2,5±1 persen, menstabilkan nilai tukar rupiah sesuai fundamental, dan menghadapi ketidakpastian global yang masih tinggi.

Baca juga: Analis Sebut Pemangkasan Suku Bunga BI Berikan Dampak Positif ke Perbankan

“Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI rate dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Rabu lalu, 19 Februari 2025. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

15 mins ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

40 mins ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

49 mins ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

2 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

2 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

5 hours ago