News Update

Riset HSBC: Emas dan Kripto Jadi Pilihan Utama bagi Affluent Investor Indonesia

Poin Penting

  • Affluent Investor Snapshot 2025 melaporkan masyarakat Indonesia paling percaya diri capai tujuan finansial jangka pendek (87 persen), menengah (80 persen), dan panjang (85 persen), lebih tinggi dari rata-rata global.
  • Emas fisik mendominasi investasi (44 persem), tumbuh 12 poin; sementara ekuitas turun ke 5 persen, dan uang tunai merosot ke 19 persen.
  • Minat kripto naik ke 8 persen didorong Gen Z & Milenial yang lebih berani ambil risiko, meski masih tahap awal di Indonesia.

Jakarta – HSBC merilis laporan “Affluent Investor Snapshot 2025: A Quality of Life Special Report”. Laporan Affluent Investor Snapshot 2025 menunjukkan adanya kepercayaan diri yang lebih tinggi pada masyarakat Indonesia dalam mencapai tujuan finansial dibandingkan masyarakat di negara lainnya.

Data menunjukkan, masyarakat Indonesia memiliki optimisme untuk meraih tujuan finansial jangka pendek (0-3 tahun) sebesar 87 persen, lebih tinggi ketimbang persentase global 81 persen. Lalu, optimisme Indonesia untuk mencapai tujuan finansial jangka menengah (3-5 tahun) sebesar 80 persen, melebihi persentase global 72 persen.

Kemudian, optimisme Indonesia untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang (di atas 5 tahun) mencapai 85 persen, melebihi persentase global 76 persen. Di samping itu, kepuasan atas hidup masyarakat Indonesia yang sebesar 84 persen, juga melebihi persentase global 76 persen.

Secara tujuan finansial, masyarakat Indonesia memiliki tiga tujuan finansial terbesar, yakni menabung atau berinvestasi untuk liburan dan kegiatan leisure lainnya (43 persen), persiapan pensiun (41 persen), dan mengumpulkan kekayaan untuk keamanan finansial (41 persen).

Sementara itu, dua faktor utama yang memengaruhi perilaku investasi masyarakat Indonesia adalah biaya hidup (84 persen) dan ketidakpastian ekonomi (79 persen).

Produk Investasi yang Diminati

Sedangkan secara produk, emas fisik mendominasi produk investasi sebesar 44 persen, diikuti deposito berjangka 33 persen, dan investasi terkelola 31 persen.

Baca juga: Rapor Kesehatan Finansial Generasi Muda Indonesia Merah, Ini Datanya

Pertumbuhan investasi pada produk emas fisik mencatatkan pertumbuhan paling tinggi hingga 12 poin persentase dibanding laporan tahun lalu menjadi 25 persen.

Di posisi kedua, ada cryptocurrency yang mencatatkan pertumbuhan 2 poin menjadi 8 persen. Di lain sisi, investasi pada ekuitas atau pasar modal mengalami penurunan 5 poin menjadi 5 persen.

International Wealth and Premier Banking HSBC Indonesia, Lanny Hendra menyatakan jika cryptocurrency sebagai salah satu produk investasi cukup berkembang belakangan ini.

Ia menjelaskan jika meningkatnya persentase investasi kripto itu tak bisa dilepaskan dari peran kalangan Gen Z dan Milenial yang memiliki toleransi risiko dan inovasi lebih besar ketimbang generasi sebelumnya.

“Saya melihat kalau ada barang baru, orang pasti punya interest, dan kalau dilihat memang banyak Gen Z, generasi yang lebih muda yang lebih berani taking risk,” ujar Lanny saat media briefing Affluent Investor Snapshot 2025 di Jakarta, Senin, 15 September 2025.

Meskipun begitu, ia menyatakan tidak dapat memproyeksikan seperti apa perkembangan cryptocurrency ke depannya, terlebih di Indonesia. Menurutnya, pertumbuhan dalam survei tersebut masih tahap awal dalam perkembangan produk aset kripto di Indonesia, dan belum tentu akan menjadi signifikan dalam waktu dekat.

“Saya pikir itu tidak menjadi sesuatu yang besar, karena saya kira itu masih tahap awal untuk perkembangan kripto,” tegasnya.

Selain emas dan aset kripto, komoditas juga menunjukkan peningkatan 1 poin menjadi 6 persen dan ekuitas swasta atau private credit (hedge funds) naik 1 poin ke 4 persen.

Sedangkan kepemilikan uang tunai merosot 6 poin ke 19 persen, fixed income atau obligasi merosot 3 poin ke 10 persen, serta investasi properti yang merosot 1 poin ke 10 persen.

Baca juga: Fee Based Income BSI Tumbuh 34 Persen Didukung Bisnis Emas

Laporan ini juga menunjukkan adanya minat yang kuat dalam 12 bulan ke depan pada produk asuransi investasi unit link (47 persen) dan solusi keuangan terkelola (43 persen).

Minat terhadap produk-produk baru dan lebih kompleks seperti emas digital, multi-asset solutions, dan private market funds secara signifikan lebih tinggi di kalangan Gen Z dan Milenial, yang menunjukkan selera risiko dan adopsi inovasi yang lebih besar.

Sebagai informasi, Affluent Investor Snapshot 2025 melakukan survei terhadap total 10.797 sampel di 12 negara, yakni Australia, Hong Kong, India, Indonesia, Tiongkok daratan, Malaysia, Meksiko, Singapura, Taiwan, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, dan Amerika Serikat. Di Indonesia, survei ini dilakukan dengan mengumpulkan 547 sampel. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

3 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

3 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

4 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

5 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago