Ekonomi dan Bisnis

Rilis Kartu Kredit Baru, Paper.id Targetkan Nasabah Tumbuh 100 Kali Lipat

Jakarta – Kartu kredit untuk perusahaan berbasis business to business (B2B) memiliki potensi pasar yang cukup besar. Riset dari perusahaan platform invoicing dan pembayaran digital Paper.id, menunjukkan kalau pembayaran untuk ranah Business to Business (B2B) 2 kali lipat lebih besar dibandingkan business to consumer (B2C).

Disebutkan B2B mampu menyalurkan pembayaran sampai USD3,2 triliun. Sementara, pembayaran di sektor B2C “hanya” USD1,7 triliun. Atas dasar itu, Paper.id meluncurkan kartu kredit baru bernama “Horizon Card”, menyasar usaha menengah ke atas.

Yosia Sugialam, CEO dan Co-founder Paper.id, menjelaskan kalau saat ini, jumlah pemakai Horizon Card masih di bawah 10 nasabah. Namun, ia tidak menyebutkan lebih spesifik terkait bisnis mana saja yang sudah memakai produk ini.

“Sekarang ini, (produk) Horizon Card ini baru dipakai sekitar di bawah 10 user,” terang Yosia pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Baca juga: Paper.id Luncurkan Kartu Kredit Horizon Card, Sasar Bisnis Menengah ke Atas

Mengingat produk ini belum lama diluncurkan, Yosia berharap agar penggunanya bisa melesat hingga puluhan, atau bahkan jika memungkinkan, ratusan kali lipat. Dengan demikian, Paper.id berharap bisa mengakuisisi ratusan atau bahkan ribuan user baru.

“Karena kan, usaha yang menengah ke atas itu nggak terlalu banyak secara quantity ya. Jadi, kita melihatnya mungkin target-targetnya lebih mengarah ke ribuan lah,” imbuh Yosia.

Untuk mencapai target ini, Paper.id mengaku akan berfokus untuk lebih dekat dengan nasabah. Yosia mengatakan, pihaknya akan memperhatikan apa yang nasabah butuhkan dan mengakomodir kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud.

Sukses dengan Produk Papercard

Sebelum meluncurkan Horizon Card, Paper.id sudah terlebih dahulu memiliki kartu kredit bernama “Papercard”. Berbeda dengan Horizon Card, kartu kredit ini berfokus untuk usaha kecil menengah (UKM), bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Baca juga: KemenKop Jajaki Kerja Sama dengan Perum Bulog Serap Komoditas Koperasi

Menurut Yosia, saat ini Papercard sudah memiliki ribuan pengguna dan jumlah transaksinya sudah melebihi Rp50 juta per kartunya tiap bulan. Dengan demikian, outstanding pemakaian kartu disebut sudah menyentuh jutaan USD per bulan.

“Dalam satu bulan itu, proses transaksi dari Papercard doang ya, bukan dari keseluruhan di paper.id, itu udah jutaan US dolar sih,” ungkap Yosia.

Melihat tren ini, Yosia berhasrat melihat jumlah nasabah Papercard bisa menyentuh sampai ribuan pengguna di tahun 2025.

“Kita harapkan bisa menyentuh puluhan ribu nasabah mungkin tahun depan,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

6 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

8 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

9 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

16 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

17 hours ago