Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Sumber Daya atau Minister for Trade, Industry and Resources Republik Korea Kim Jung Kwan
Poin Penting
Jakarta – Indonesia dan Korea Selatan sepakat memperkuat hubungan ekonomi strategis, khususnya dalam bidang investasi, perdagangan, energi, digitalisasi, serta pengembangan industri masa depan.
Kesepakatan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Sumber Daya Republik Korea, Kim Jung Kwan, dalam pertemuan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Kota Gyeongju, Korea Selatan.
“Korea Selatan adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam memperkuat ekonomi yang berdaya saing dan berkelanjutan. Kami ingin memastikan kerja sama yang sudah berjalan baik ini dapat terus dikembangkan ke arah yang lebih strategis dan konkret,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Jumat, 31 Oktober 2025.
Baca juga: BI Mulai Uji Coba QRIS di Korea Selatan
Korea Selatan merupakan salah satu mitra strategis Indonesia dalam memperkuat hubungan ekonomi bilateral.
Pada 2024, Korea Selatan menempati posisi ke-7 sebagai negara investor terbesar di Indonesia, dengan sekitar 2.000 perusahaan Korea beroperasi di Tanah Air bekerja sama dengan mitra lokal.
Capaian tersebut menunjukkan tingginya kepercayaan investor Korea terhadap iklim investasi Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat memperluas kerja sama di berbagai sektor strategis, termasuk investasi, perdagangan, energi, serta pengembangan industri masa depan.
Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi kedua negara.
Kedua pihak juga menegaskan komitmen memperkuat kemitraan saling menguntungkan serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik.
Dalam konteks peningkatan kerja sama ekonomi, kedua Menteri sepakat memperkuat peran Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC) sebagai wadah utama pengembangan kerja sama bilateral.
Airlangga mengungkapkan, Pertemuan Tingkat Menteri JCEC ke-3 akan digelar di Indonesia pada kuartal I 2026, guna mempercepat tindak lanjut proyek-proyek strategis yang telah disepakati sebelumnya.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya percepatan implementasi Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).
“IK-CEPA menjadi instrumen penting untuk memperdalam kemitraan ekonomi kita. Melalui kesepakatan ini, kita ingin memastikan manfaat langsung bagi industri dan masyarakat di kedua negara,” imbuh Airlangga.
Baca juga: Airlangga Beberkan Jurus Andalan Genjot Ekonomi 8 Persen
Menutup pertemuan, Airlangga menyampaikan keyakinannya bahwa kemitraan ekonomi Indonesia dan Korea akan terus berkembang menuju kerja sama yang lebih komprehensif, inovatif, dan berkelanjutan.
“Kerja sama ekonomi Indonesia dan Korea tidak hanya mencerminkan hubungan bilateral, tetapi juga kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi kawasan. Ke depan, kita akan terus memperkuat kemitraan yang inklusif dan saling menguntungkan,” pungkas Airlangga. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More