Jakarta – Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Konferensi XXIV International Committee for Money and Banking Museum (ICOMON) 2017 yang merupakan komite internasional beranggotakan museum numismatik bank-bank sentral atau museum uang dan museum institusi/lembaga keuangan lainnya.
“Penyelenggaraan konferensi di Indonesia di mana BI jadi tuan rumah akan menandai kali kedua penyelenggaraan konferensi tersebut di kawasan Asia Pasifik, setelah yang sebelumnya diselenggarakan di Shanghai, Tiongkok pada tahun 2010,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Agusman, di Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2017.
Lebih lanjut Agusman mengatakan, ICOMON merupakan bagian dari dewan museum internasional atau International Council of Museums (ICOM). Berdiri sejak 1946, ICOM memiliki lebih dari 30.000 anggota dari 136 negara.
“Dengan anggota dari seluruh penjuru dunia, ICOMON menyediakan forum untuk berbagi keahlian dan pengalaman terkait isu yang dihadapi museum numismatik/museum perbankan, untuk meningkatkan kualitas pengelolaan museum,” ucapnya.
Konferensi Internasional ICOMON ini diselenggarakan sebagai wadah untuk meningkatkan wawasan para anggota ICOMON, sekaligus sebagai ajang berbagi informasi dan diskusi mendalam, diselenggarakan konferensi tahunan ICOMON.
Konferensi tahunan ICOMON telah dilaksanakan sejak 1994, dengan mengusung berbagai tema terkait pengembangan museum uang dan perbankan. Penyelenggaraan konferensi tahunan dilakukan secara bergantian di negara-negara yang menjadi anggota ICOMON.
“Pada Konferensi ICOMON 2014 di Belgrade, Serbia, dilakukan penunjukan Museum Bank Indonesia sebagai tuan rumah Konferensi ICOMON ke-24, pada tahun 2017,” papar Agusman.
Lebih jauh, Agusman mengatakan konferensi Internasional ICOMON Ke-24 akan dilaksanakan pada 3-6 September 2017 di Museum Bank Indonesia, Jakarta.
Dalam Konferensi ICOMON 2017, terdapat lebih dari 20 negara yang berpartisipasi, baik dari museum bank sentral, museum nonbank sentral, maupun akademisi dan profesional di bidang museum. Pembicara dan moderator dalam konferensi antara lain berasal dari Belanda, Rusia, Yunani, dan Siprus.
Tema yang diusung adalah “Money & Banking Museums: From Display to Engagement”. Melalui tema tersebut, Bank Indonesia berusaha mengangkat peran museum, melalui tata pamernya, untuk membentuk keterlibatan masyarakat dan rasa kebanggaan terhadap mata uang maupun kebijakan.
“BI menjadi institusi yang dikenal sebagai lembaga terdepan dalam melestarikan, memanfaatkan dan mengembangkan bangunan heritage dan bangunan bersejarah lainnya di Indonesia. Ternasuk benda-benda bersejarah, yang bernilai tinggi sebagai warisan budaya nasional,” tutup Agusman. (*)
Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti pentingnya mendorong konsumsi di kalangan masyarakat… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 6 November 2024, ditutup merosot 1,44… Read More
Depok – PT BNI Sekuritas bersama Tomoro Coffee dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Sekolah… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengajak nasabah, khususnya para pelaku usaha… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua dari tiga perusahaan baru yang… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) memberi sinyal bakal menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More