Kedua, komitmen Pemerintah yang kuat dalam mengimplementasikan reformasi struktural. Ini tercermin dari perkembangan deregulasi kebijakan yang dilakukan dalam rangka perbaikan iklim investasi. Sebagai informasi, R&I sebelumnya mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB-/stable outlook pada tanggal 4 April 2016.
Baca juga: OJK Klaim Kebijakan Pemerintah Berhasil Atasi Gejolak
Seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Kamis, 6 April 2017 menyebutkan, pencapaian positif ini merupakan hasil dari sinergi kebijakan yang harmonis antara bank sentral dengan Pemerintah yang telah mampu menjaga stabilitas makroekonomi dengan tetap mendorong momentum pertumbuhan ekonomi yang positif.
“Bank Indonesia akan terus melakukan penguatan koordinasi bersama Pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong percepatan reformasi struktural guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan,” ujar Gubernur BI, Agus DW Martowardojo. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjajaki penguatan permodalan PT Bank Pembangunan Daerah… Read More
Jakarta - Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) sebagai salah satu pemain keuangan syariah, terus bergerak… Read More
Jakarta - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) melaporkan kinerja pendapatan untuk sembilan bulan pertama… Read More
Jakarta - Penasihat Khusus Bidang Ekonomi Presiden Bambang Brodjonegoro menyatakan transisi energi berpotensi dapat menarik investasi… Read More
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi RI di kuartal III… Read More
Jakarta - Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan belum mengetahui rencana kenaikan Pajak… Read More