Moneter dan Fiskal

RI Bidik Potensi Bangladesh untuk Perluasan Pasar Nontradisional

Jakarta – Indonesia berfokus untuk terus memperkuat hubungan dagang di pasar global dengan negara-negara nontradisional, salah satunya adalah Bangladesh. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan adanya peran aktif dari seluruh pihak terkait, termasuk komunitas bisnis.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan bahwa sejumlah produk Indonesia berpeluang untuk ditingkatkan ekspornya ke Bangladesh dan pemerintah menunjukkan komitmennya dalam merealisasikan tujuan tersebut melalui penjajakan perundingan perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Bangladesh.

Sehingga, peningkatan nilai transaksi perdagangan melalui penurunan tarif bea masuk dan preferensi perdagangan, serta kemudahan lainnya dapat tercapai.

“Banyak hal yang bisa digali dan dikembangkan dalam hubungan perdagangan Indonesia dan Bangladesh. Terlebih, kedua negara memiliki sejumlah kesamaan dan pasar yang besar, yaitu memiliki lebih dari 400 juta penduduk dengan mayoritas muslim,” ucap Zulkifli dalam keterangan resminya dikutip 10 Oktober 2022.

Namun, di samping itu masih terdapat kendala dalam hubungan dagang Indonesia dan Bangladesh, diantaranya kemudahan dalam mendapatkan visa maupun visa bisnis, terbatasnya jumlah penerbangan, serta masih belum intensifnya kedua negara dalam membaca peluang dan keunggulan masing-masing negara.

Kemudian untuk mengatasi hal tersebut, dipaparkan sejumlah strategi dalam peningkatan perdagangan Indonesia yang berfokus pada pengembangan produk ekspor potensial ke Bangladesh seperti energi, mesin, teknologi, hingga produk halal, dan mempertahankan produk yang mempunyai pangsa pasar yang kuat di Bangladesh, serta meningkatkan pangsa pasar produk-produk yang harus dipulihkan.

Adapun, nilai perdagangan Indonesia-Bangladesh pada periode Januari-Agustus 2022, tercatat sebesar USD2,51 miliar atau meningkat 36,16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Bangladesh sebesar USD2,44 miliar dengan komoditas ekspor unggulan antara lain minyak sawit, batu bara, semen, bubur kayu kimia, dan kapas. Sedangkan, impor Indonesia dari Bangladesh sebesar USD68,50 juta. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

44 mins ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

1 hour ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

2 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

21 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

21 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

22 hours ago