Categories: Teknologi

Revolusi Digital di Perbankan

Jakarta— Revolusi digital yang tengah terjadi saat ini telah mengubah bisnis di industri perbankan. Seiring dengan bisnis pembayaran dan transaksi bank yang terus berevolusi dengan pesat di tengah-tengah inovasi digital dan iklim regulasi yang semakin ketat, bank dapat memenangi persaingan  dengan memanfaatkan infrastruktur dan pengetahuan konsumen mereka yang luas.

“Akan ada gangguan (disruption) yang signifikan maupun kesempatan yang besar selama satu dekade kedepan di sektor pembayaran,” kata Edwin Utama, Partner and Managing Director Boston Consulting Group (BCG) Jakarta.

Di Indonesia terdapat permintaan yang tinggi untuk beragam produk dan layanan keuangan dari masyarakat kurang mampu dan yang belum memiliki rekening bank.

“Walaupun bank-bank terus menghadapi persaingan yang kian intensif, mereka sebenarnya memiliki aset untuk berperan penting dalam perkembangan pasar” terang dia.

Untuk terus memperoleh nilai dari bisnis pembayaran mereka,lanjut dia, perbankan harus mengambil tindakan yang tegas dalam berbagai dimensi, diantaranya, meningkatkan kesempurnaan interface digital, memperluas jangkauan layanan, meningkatkan efektivitas operasi, dan membentuk kemitraan dalam ekosistem pembayaran yang lebih luas. Bank-bank juga perlu mengakui bahwa nilai sektor pembayaran akan semakin cepat terwujud dengan memperdalam hubungan dengan pelanggan, tidak hanya dengan meningkatkan pendapatan secara langsung.

Munculnya telepon pintar (smartphone) dan aplikasi mobile memberikan kesempatan yang unik kepada bank untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang.Pasalnya, konsumen juga terus ingin memiliki peningkatan terhadap kendali yang mereka miliki saat melakukan transaksi perbankan serta peningkatan terhadap visibilitas keuangan mereka.

Ralf Dreischmeier, BCG’s Global leader in the Technology Advantage Practice mengatakan, revolusi digital banyak membawa perubabah di perbankan. Namun, ada satu hal yang tidak berubah yakni bahwa sektor pembayaran dan bisnis transaksi perbankan tetap menjadi sumber penting dari pendapatan yang dapat diandalkan serta menjadi pengikat dari hubungan dengan pelanggan dan loyalitas. “Hal-hal penting dari mereka hanya akan terus tumbuh di dunia digital” pungkas Ralf. (*) Apriyani Kurniasih

Apriyani

Recent Posts

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

43 mins ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

8 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

8 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

21 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

22 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

22 hours ago