News Update

Restrukturisasi Kredit Makin Landai, BRI Mulai Ekspansi Bisnis

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI mencatat proses restrukturisasi perseroan mulai menurun. Hal ini ditandai dengan semakin sedikit permintaan dari debitur BRI untuk merestrukturisasi pinjamannya. Direktur Utama Bank BRI, Sunarso mengatakan bahwa Perseroan saat ini sudah mulai fokus pada penyaluran kredit baru dalam membantu kebutuhan modal kerja pelaku UMKM.

Sunarso mengungkapkan trend penurunan restrukturisasi terjadi pada akhir paruh pertama tahun ini. Sejak POJK Nomor 11 dikeluarkan pada Maret sampai dengan 27 Juli 2020, Bank BRI telah merestrukturisasi 2,88 juta debitur dengan nilai kredit mencapai Rp179,91 triliun.

“Ini merupakan sinyal yang baik, dimana aktivitas ekonomi mulai kembali berjalan. Tentunya, Perseroan tetap berpegang pada prinsip prudential banking dalam ekspansi di kondisi seperti saat ini ,” ungkap Sunarso melalui keterangan resminya di Jakarta, Sabtu 8 Agustus 2020.

Mengingat kondisi yang masih cukup menantang BRI akan tetap mempertahankan pertumbuhan kredit yang moderat sambil terus mencari peluang penyaluran kredit di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Perseroan merevisi target pertumbuhan tahun ini menjadi 4 hingga 5 persen. Target ini direvisi dari sebelumnya yang optimistis tumbuh hingga double digit.

Dalam upaya menggerakkan ekonomi, BRI pun tercatat telah meleverage lebih dari 2 kali lipat penempatan dana pemerintah. Dana yang diterima dari pemerintah Rp10 triliun itu ditempatkan lewat deposito dan disalurkan dalam bentuk kredit. Bank harus menyalurkan dalam bentuk kredit tiga kali lipatnya yakni Rp30 triliun.

Sejak 25 Juni sampai dengan 6 Agustus, BRI juga sudah bisa menyalurkan Rp28,7 Triliun dengan jumlah nasabah 645 ribu debitur. “Ini artinya UMKM mulai mengeliat menjalankan ekonominya. Kami pun berupaya untuk mempertahankan bahkan menaikkan skala usahanya ditengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Momentum ini harus kita jaga agar UMKM kembali bangkit membangun perekonomian,” jelas Sunarso. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Tok! Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More

8 seconds ago

440 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual, KAI Daop 1 Tambah Kapasitas untuk Libur Nataru

Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More

28 mins ago

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More

44 mins ago

Mandiri Bagikan Ribuan Paket Natal, Sembako-Kebutuhan Sekolah untuk Masyarakat Marginal

Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More

2 hours ago

Simak! Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BSI Selama Libur Nataru

Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More

2 hours ago

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

4 hours ago