Jakarta – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, mencatatkan jumlah restrukturisasi kredit senilai Rp100 triliun kepada lebih dari 500.000 debitur hingga akhir Juni 2020. Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan, raihan ini merupakan usaha perseroan untuk menjaga pertumbuhan pada sektor-sektor yang prospektif, di tengah pandemi Covid-19.
“Beberapa sektor lainnya yang cenderung menarik untuk untuk ekspansi adalah farmasi, jalan tol, makanan dan minuman, infrastruktur telekomunikasi, dan jasa telekomunikasi,” ujarnya beberapa waktu lalu di Jakarta.
Bank Mandiri menilai jasa kesehatan menjadi salah satu sektor yang masih memiliki prospek yang baik, sehingga pembiayaan pada sektor tersebut masih terus diupayakan dan difokuskan.
Selain itu, perseroan juga mencatatkan kenaikan dana pihak ketiga (DPK) di tengah pandemi. Angka DPK di Bank Mandiri (bank only) berada di posisi Rp836 triliun hingga Mei 2020. Capaian ini naik 14,5% dari periode yang sama tahun lalu. Dari angka DPK tersebut, komposisi dana murah (CASA) yang bersumber dari giro dan tabungan mencapai 65%.
“Kenaikan DPK ini juga akan mendukung perseroan dalam mengelola likuiditas yang sangat dibutuhkan industri perbankan dalam kondisi seperti saat ini,” pungkas Rully. (*) Evan Yulian Philaret
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More