Moneter dan Fiskal

Respon Fed Rate, BI Lihat Kondisi Inflasi

Jakarta – Dalam merespon rencana Bank Sentral AS yang memberikan sinyalemen untuk menaikkan suku bunganya (Fed Fund Rate) di Maret 2017, Bank Indonesia (BI) mengaku akan terlebih dahulu melihat laju inflasi dalam menentukan arah kebijakan moneternya.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan Oleh Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, di Jakarta, Jumat, 24 Februari 2017.

Hal tersebut mengingat faktor inflasi menjadi komponen penting dalam menentukan arah kebijakan moneter BI, meski laju inflasi tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan.

“Otoritas moneter kalau naikkan suku bunganya pasti lihat inflasi naik atau enggak. Nah inflasi naiknya karena apa? permintaan atau cost? lalu dilihat pertumbuhan ekonominya. Kalau cost inflasinya saja yang naik keputusan moneternya beda,” ujarnya.

Oleh sebab itu, pihaknya terus menyimak perkembangan yang terjadi di AS. Pasalnya, AS sudah mencapai tingkat inflasi sesuai dengan rencana dan proyeksi. Bahkan, tingkat inflasi di AS sudah di atas target 2%. The Fed sendiri juga kembali memberi sinyal bakal mempercepat kenaikan suku bunganya.

“Jadi akan dilihat inflasi yang naik karena pertumbuhan ekonomi atau harga minyak internasional saja, itu akan jadi pertimbangan The Fed,” ucapnya.

Dalam FOMC Meeting, The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga acuan sebanyak tiga kali tahun ini. Namun BI memperkirakan kenaikan hanya dua kali. Mirza mengatakan, tampaknya Bank Sentral AS bakal lebih hati-hati dalam menaikkan suku bunganya di Semester I tahun ini dan pasar juga menunggu keputusan itu.

“Asumsinya naik 2 kali tinggal kapan? Semester I atau Semester II? Kalau lihat pengalaman The Fed kayaknya tipenya hati-hati sekali sehingga pasar lihat kemungkinan Fed Rate naik di Semester I lebih rendah kemungkinannya dan Kemungkinan naik di Semester II,” tutup Mirza. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

13 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

13 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

14 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

15 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

16 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

16 hours ago