Moneter dan Fiskal

Resesi Mengancam di 2023, Indonesia Diprediksi Tetap Kuat

Jakarta – The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) memperkirakan Indonesia akan mengalami penurunan PDB di tahun 2023 sebesar 3,6% akibat dari ketidakpastian global dan ancaman resesi.

Hal tersebut disampaikan oleh Head of India & South-East Asia Macro Services di Oxford Economics, Priyanka Kishore pada ICAEW Economic Insight Forum Q4-2022. Meski begitu, ia melihat bahwa Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya memiliki peluang dalam hal produksi manufaktur.

“Meningkatnya permintaan domestik Indonesia ini diperkirakan mampu memberikan kontribusi sebesar 6% terhadap pertumbuhan PDB Indonesia di tahun 2023. Hal ini dapat menjadi penghalau dalam menekan ancaman resesi yang akan datang,” ucap Priyanka dalam keterangan resmi, dikutip 19 Desember 2022.

Kemudian, ia menambahkan bahwa akibat dari ketidakpastian global tersebut juga menyebabkan kenaikan drastis dalam tarif kargo dan harga komoditas. Namun, harga-harga ini telah menurun signifikan menyusul penurunan secara besar dalam permintaan konsumen.

“Dengan begitu, jika melihat lanskap ekonomi, pemulihan kebijakan moneter diperkirakan tidak akan kembali dengan cepat sebelum tahun 2024, lantaran bank-bank sentral mencoba menghindari pemicu inflasi dan berupaya untuk berkompromi dengan target yang ditetapkan dalam jangka panjang,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Priyanka menyatakan dari sisi global, perekonomian diperkirakan akan menghadapi penurunan untuk dua kuartal pertama di tahun mendatang. Namun, masih ada sisi positif dari kondisi tersebut, karena resesi diperkirakan akan lebih landai untuk setiap level perekonomian.

Adapun, perlambatan pertumbuhan secara signifikan di semua negara Asia akan terjadi di tahun 2023. Di antara negara di Asia, Singapura menjadi negara yang paling menonjol dengan proyeksi pertumbuhan paling lambat sebesar 0,7%. (*)

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

18 mins ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

3 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

3 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

4 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

6 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

6 hours ago