Internasional

Resesi AS Tak Akan Pengaruhi Ekonomi ASEAN, Ini Penjelasan Pengamat

Jakarta – Amerika Serikat (AS) sempat diproyeksi mengalami resesi ekonomi pada 2023 silam. Namun, jelang akhir 2023, negara adidaya ini berhasil menghindari prediksi tersebut berkat kebijakan Federal Reserve System (The Fed) selaku bank sentral AS, contohnya dalam menaikkan suku bunga acuan.

Tetapi, hal serupa belum tentu terulang di 2024. Banyak pakar yang memprediksi bahwa resesi AS “diundur” menjadi 2024. Atau paling tidak, Negeri Paman Sam ini akan mengalami soft landing atau perlambatan ekonomi.

Baik itu resesi atau melambatnya pertumbuhan ekonomi AS akan berpengaruh terhadap perekonomian negara lain. Meskipun begitu, Head of Research Singapore & Regional Head of Financials Maybank, Thilan Wickramasinghe, menyebut kalau andai peristiwa ini terjadi, itu tidak akan mempengaruhi ekonomi Asia Tenggara (ASEAN).

Baca juga: Resesi Ekonomi Terjadi di Sejumlah Negara, Bagaiamana Nasib Indonesia?

Kepada CNBC, Wickramasinghe mengatakan kalau potensi resesi di AS tidak akan menyurutkan optimisme pasar Asia Tenggara. Negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand itu sangat didorong oleh konsumsi domestik.

Pasar-pasar lain di kawasan ini juga mendapat manfaat dari meningkatnya kehadiran mereka di industri chip dan kendaraan listrik (EV).

“Hal ini karena kuenya semakin besar dan semakin banyak kapasitas Tiongkok yang akan mulai melihat transmisi kembali ke Asia Tenggara, terutama dengan kompetisi AI dan kompetisi EV. Jika mengikuti perlombaan AI saja, hal ini akan mendorong permintaan chip yang signifikan,” terangnya, dikutip pada Rabu, 24 Januari 2024.

Wickramasinghe melihat bahwa negara-negara ASEAN telah memiliki infrastruktur yang siap untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan chip. Ia membandingkan ASEAN dengan negara seperti India misalnya, yang mungkin memerlukan waktu untuk mengejar ketertinggalannya.

Baca juga: Ada Tiga Faktor yang Mampu Menunda Resesi Global, Apa Saja?

Selain itu, Wickramasinghe juga berpotensi mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahun 2024 karena berbagai macam aspek.

Beberapa aspek yang dia maksud meliputi peningkatan pertumbuhan ekonomi, kenaikan angka ekspor, perkembangan di sektor manufaktur, dan beberapa prospek yang lebih baik dari perkiraan analis. Ini semua akan bermuara kepada pertumbuhan wilayah yang lebih baik dibanding tahun lalu. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

3 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

4 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

5 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

7 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

7 hours ago

Pemerintah Bahas Revisi PP 51 Terkait Upah Minimum Provinsi

Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More

8 hours ago