Ilustrasi: Saham GOTO/istimewa
Jakarta – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) melihat bahwa terdapat potensi katalis ganda dari peralihan kebijakan The Fed dan China yang dapat menopang sentimen yang lebih positif di pasar saham Asia, termasuk Indonesia.
Portfolio Manager Equity MAMI, Andrian Tanuwijaya, mengatakan bahwa dengan kembali dibukanya ekonomi (reopening) China akan memberikan keuntungan kepada para negara mitra dagang dan negara yang perekonomiannya dikontribusi cukup tinggi dari aktivitas wisatawan China.
“Pada akhirnya, kondisi ini dapat mendorong sentimen yang lebih positif pada pasar saham kawasan Asia,” ucap Andrian dalam risetnya dikutip, 31 Januari 2023.
Meski begitu, ia menjelaskan kondisi dibukanya kembali China dan suku bunga yang memuncak telah menyebabkan aksi jual investor asing yang tak terhindarkan di Indonesia dengan merotasikan dananya dari pasar finansial yang sudah unggul ke pasar yang sebelumnya tertekan, termasuk China.
“Yang perlu dipahami adalah rotasi aliran dana yang terjadi bukan karena kondisi Indonesia yang kurang baik, namun semata-mata negara lain sedang memiliki ‘cerita baru’. Kami menilai bahwa rotasi ini bersifat sementara, dan ketika sudah mencapai nilai fundametalnya maka pergerakan pasar pun akan lebih stabil,” imbuhnya.
Selain itu, Indonesia juga masih memiliki ketahanan makro ekonomi yang semakin baik dan perubahan struktural hilirisasi industri yang mendorong derasnya arus masuk penanaman modal asing. Sehingga dapat menjadi katalis utama yang dapat membuat investor asing kembali melirik pasar saham Indonesia.
Andrian juga melihat beberapa sektor yang masih memiliki pandangan yang positif, seperti green energy karena didukung oleh pengembangan industri hilir logam yang berkelanjutan yang dapat berdampak positif pada volume penjualan dan dapat menopang nilai tukar Rupiah lewat stabilitas pada neraca berjalan.
Kemudian, sektor consumer discretionary dan financials dimana dengan meredanya tekanan inflasi dan meningkatnya aktivitas ekonomi menjelang pemilu serentak di 2024 dapat menjadi dorongan tambahan bagi aktivitas domestik, mendukung sentimen dan permintaan di sektor ini.
Adapun, sektor communication services juga menjadi ruang pertumbuhan top line yang stabil, ekspansi margin, kompetisi yang sehat serta didukung oleh selera pasar yang lebih kuat di sektor ini. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More