Rencana IPO Bank Jateng Belum Bisa Terwujud, Ini Penyebabnya

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng memberikan kabar terbaru terkait rencana penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Ony Suharsono, menyatakan bahwa rencana IPO tersebut telah dilakukan sejak 2022-2023 yang lalu.

Ia juga menuturkan, untuk melakukan rencana IPO tersebut Bank Jateng harus mengikuti prosedur yang ada. Hanya saja, hingga saat ini pihak Bank Jateng belum mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dan Anggota Dewan DPRD.

“Jadi, sebenarnya kami rencanakan (IPO) itu sudah 2022-2023. Hanya memang tadi, pihak dari anggota dewan sebenarnya itu belum bisa menyetujui gitu ya. Tapi sebenarnya dari dorongan dari Pak Ganjar, sebagai gubernur itu ya cukup open gitu,” ucap Ony kepada media di Jakarta, 14 Juni 2024.

Baca juga: Bank Jateng Resmi Tercatat Jadi Bank Kustodian ke-26 di KSEI

Pertimbangan daripada Anggota Dewan DPRD belum memberikan persetujuan terhadap rencana IPO tersebut dikarenakan mereka khawatir ketika kepemilikan saham sebagian dimiliki masyarakat, besaran dividen yang akan didapatkan oleh pihak pemegang saham dan Anggota Dewan DPRD bakal menurun.

“Kalau dari sisi itu, sebenarnya kami bisa yakin kan dividen tidak akan turun. Karena kinerjanya akan semakin meningkat, gitu kan. Cuma kan perhitungannya kan masih, nah kok diberi kepada orang lain kenapa nggak semuanya untuk pemda gitu. Kira-kira seperti itu,” imbuhnya.

Baca juga: BEI Catat 37 Emiten Antre IPO, 8 di Antaranya Beraset Jumbo

Di sisi lain, menurutnya rencana IPO tersebut secara profesional sangat bermanfaat bagi perseroan. Bukan sekadar dari sisi bertambahnya permodalan, tetapi juga adanya transparansi terkait laporan keuangan dan lainnya.

“Nah, kalau kami sendiri menurut secara profesional IPO itu sangat bermanfaat gitu ya. Bukan hanya masuknya permodalan, tetapi juga untuk transparansi daripada pengelolaan, government dan sebagainya,” ujar Ony. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Kolaborasi Majoris AM dan Istiqlal Global Fund Luncurkan Program Wakaf Saham

Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More

1 hour ago

Saham Indeks INFOBANK15 Bergerak Variatif di Tengah Penguatan IHSG

Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More

1 hour ago

Sun Life dan CIMB Niaga Kenalkan Dua Produk Berdenominasi USD

Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More

6 hours ago

BSI Salurkan Bantuan 78,8 Ton Logistik Senilai Rp12 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More

15 hours ago

Daftar Saham Penopang IHSG Sepekan: BUMI, BRMS hingga DSSA

Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More

15 hours ago

IHSG Sepekan Naik 0,32 Persen, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp15.882 Triliun

Poin Penting IHSG naik 0,32 persen dalam sepekan ke level 8.660,49, serta mencatat rekor tertinggi… Read More

15 hours ago