Jakarta – Di tengah maraknya kasus investasi bodong atau ilegal yang sudah menyengsarakan banyak rakyat Indonesia, ternyata solusinya cukup sederhana, yakni buat rencana dan tujuan dalam berinvestasi. Perencana keuangan Rina Dewi Lina, menyatakan pentingnya tujuan dalam berinvestasi agar investasi yang dilakukan tepat dan terukur, sehingga tidak mengandalkan emosi semata.
“Apa yang terjadi sekarang adalah orang yang berinvestasi tidak memiliki tujuan, dan bahkan tidak mengenal, besaran asetnya pun yang mau diinvestasikan tidak tau,” ujarnya, pada webinar virtual yang diadakan Infobank dengan judul ‘Melindungi Masyarakat dari Jeratan Fintech dan Investasi Ilegal’ Selasa, 13 April 2021.
Ia pun menjelaskan lebih lanjut, bahwa rencana dan tujuan dalam berinvestasi ini harus dilandaskan pada pengetahuan. Menurutnya, masyarakat perlu memahami jenis-jenis investasi beserta keuntungan yang akan didapat dari investasi tersebut, sebelum kemudian menentukan investasi mana yang akan dipilih.
“Untuk berinvestasi itu wajib sekali kita memiliki pengetahuan. Lalu, punya keahlian, dan yang terpenting adalah mengenal toleransi risiko diri sendiri. Misalnya, saat pandemi kemarin, orang selalu berpikir yang namanya investasi di logam mulia, harganya pasti selalu meningkat. Dan seringkali ketika mendengar satu investasi naik, orang ramai ikutan beli. Eh taunya satu, dua bulan kemudian harganya turun. Itulah investasi yang tak memiliki tujuan, cuman pengen untungnya cepat dan kata teman,” terangnya.
Ia mengibaratkan pengetahuan investasi seperti jenjang akademis. Ada tahapan-tahapannya untuk memahami investasi. Seseorang yang baru memahami investasi di level deposito dan tabungan, lebih baik belajar dulu, jangan tergesa-gesa ingin berinvestasi di saham dan tak siap dengan harga saham yang tingkat fluktuatifnya tinggi.
“Investasi yang sekarang sering terjadi adalah investasi yang berdasarkan emosi dan kata kerabat. Orang ingin hasil yang cepat, padahal yang namanya hasil tinggi, pasti risikonya juga tinggi. Jadi, edukasi juga penting tapi kalau dari client yang saya temukan, mereka lebih banyak kenanya dari kerabat, bukan langsung dari orang yang menawarkan. Tapi kerabat ini kan banyak ya, dapat untung satu, dua bulan, yang dibawa bisa sekelompok,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More
Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More