Pengguna gadget dan netters; Pasar potensial. (Foto: Zidni Hasan)
Sekitar 70% pemegang keputusan belanja adalah perempuan, ironisnya, perempuan hanya mendapatkan 5% dari dana APBD. Apriyani Kurniasih.
Jakarta–Masa depan industri telah bergeser, termasuk juga dalam hal sosial ekonominya. Pasar masa depan potensial saat ini mengarah pada pelaku remaja, perempuan, dan netizen.
Suryani Sidik Motik, Executive Director for WEConnect Indonesia, mengatakan, 70% pemegang keputusan untuk belanja adalah perempuan. Ironisnya, hal ini berbanding terbalik dengan perhatian pemerintah. “Perempuan hanya mendapatkan 5% dari dana-dana APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” ujar wanita yang juga adalah ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) ini.
Berdasarkan data yang Suryani peroleh dari riset di Jawa, Bali, dan Sulawesi, pelaku bisnis sekarang ini banyak yang terdiri dari para perempuan. Proporsi terbanyak adalah di bidang makanan dan minuman. Sayangnya, karena faktor sosial budaya, mereka lemah dalam hal kepemilikan kapital.
Berkaitan dengan industri kelas kecil dan menengah, hal ini bisa tertangani dengan baik di Alfamart. Seperti kita ketahui, minimarket acap dikritik karena dianggap menyingkirkan pedagang kecil.
“Kami melihat kritikan itu sebagai tantangan,” ujar Tri Wasono Sunu, General Manager Human Capital Development Alfamart menanggapi. Perusahaan besar di bidang ritel ini kemudian meluncurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu pedagang kecil. Alfamart menyediakan lahan murah untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Berkat inovasi dan keterbukaan ide, program ini terus berkembang dan bahkan terjalin hubungan bisnis. “Yang tadinya CSR justru kemudian menjadi bisnis,” lanjutnya. Hal ini dimungkinkan karena ternyata pelaku UKM itu berkembang sehingga cukup untuk membuka toko sendiri. Di sinilah kemudian Alfamart membantu dalam penyediaan produk serta pelatihan.
Poin Penting Telkom resmi melepas bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity tahap I ke anak… Read More
Poin Penting CIMB Niaga salurkan Green Financing USD18,5 juta kepada IKPT melalui skema syariah (sharia-green… Read More
Poin Penting BNI memperluas adopsi AI skala enterprise melalui kerja sama lanjutan dengan Cloudera Implementasi… Read More
Poin Penting Kemenkeu belum akan menambah penempatan dana pemerintah ke perbankan hingga akhir 2025 karena… Read More
Poin Penting Realisasi anggaran MBG mencapai Rp52,9 triliun hingga 15 Desember 2025, setara 74,6 persen… Read More
Poin Penting Belanja pemerintah pusat hingga November 2025 mencapai Rp2.116,2 triliun dari outlook APBN Rp2.663,4… Read More