RELI menggelar paparan publik secara online pada Senin,15 Desember 2025. (Foto: Tangkapan layar)
Poin Penting
Jakarta – PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) menyampaikan bahwa akan membawa satu perusahaan untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2026.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur RELI, Andrew Gunawan, dalam paparan publik yang diselenggarakan secara virtual di Jakarta, 15 Desember 2025.
Tidak hanya IPO saham, Andrew juga menyatakan akan membawa satu perusahaan di tahun depan untuk menerbitkan efek bersifat utang yang merupakan penerbitan obligasi.
Baca juga: Superbank (SUPA) Patok Harga IPO Rp635 per Saham
“Penerbitan efek itu ada sekitar dua perusahaan yang akan kami coba terbitkan. Satu efek bersifat ekuitas, itu berarti IPO saham ya, di tahun 2026, dan satu efek sifat utang, itu berarti obligasi di tahun 2026 juga,” ucap Andrew.
Meski demikian, Andrew belum menjelaskan lebih lanjut terkait dengan rincian perusahaan yang akan melantai di BEI tersebut. Namun, ia memastikan calon emiten itu akan masuk ke dalam papan utama.
“Untuk lebih detailnya, mungkin bisa saya share papan-nya papan utama, lalu jumlah size-nya seperti apa, atau sektornya itu karena masih confidential belum bisa di-share, masih ada NDA-nya,” imbuhnya.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per akhir November 2025 secara year-to-date (ytd), nilai penawaran umum oleh korporasi mencapai Rp238,68 triliun atau naik Rp3,89 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya. Ini utamany didorong oleh penawaran umum terbatas dan penawaran umum EBUS Tahap II.
Baca juga: Mandiri Sekuritas Bocorkan Ada Perusahaan Raksasa IPO di 2026, Lebih Besar dari Lighthouse
Sepanjang tahun berjalan, telah terdapat 18 emiten baru yang melakukan fundraising dengan nilai Rp13,30 triliun.
Adapun pada pipeline saat ini masih terdapat 35 rencana penawaran umum dengan nilai indikatif Rp32,29 triliun.
Sementara data BEI per 5 Desember 2025 mencatat masih ada 13 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham. Pada periode yang sama telah tercatat 24 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana yang dihimpun Rp15,21 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Rekonstruksi pasca-bencana di Sumatra diproyeksi mencapai Rp50 triliun–70 triliun dan berpotensi meningkat karena… Read More
Poin Penting Reliance Sekuritas menyatakan akan mengikuti arahan BEI terkait rencana demutualisasi yang saat ini… Read More
Poin Penting BCA proyeksikan kredit 2026 tumbuh 9–10 persen, sejalan dengan target Bank Indonesia di… Read More
Poin Penting Pembayaran non-tunai semakin diminati di Taiwan, terutama di Taipei, meski uang tunai masih… Read More
Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BNI pada Senin, 15 Desember 2025,… Read More
Poin Penting Hingga November 2025, kredit Bank Mandiri (bank only) tumbuh 13,1 persen yoy menjadi… Read More