Reliance dan Bank Banten Kian Mesra Lewat Kerja Sama Strategis

Jakarta – Reliance Group dan PT Bank Pembangunan Daerah Banten  Tbk (BEKS) kian mesra dan menjadi buah bibir akhir pekan lalu setelah melakukan kemitraan strategi. Hal ini semakin kuat dikaitkan dengan posisi Reliance sebagai pembeli siaga (standby buyer) right issue Bank Banten pertengahan Oktober 2021.

Terlepas soal kepastian status stanby buyer Bank Banten yang waktunya makin dekat, Bank Banten dan Reliance Group menjalin kemitraan bancassurance lewat unit usaha Reliance, PT Asuransi Reliance Indonesia (ARI).

Penandatangan itu dilakukan oleh Wibisono Julianto Somad, direktur ARI, dan Denny Sorimulia Karim, direktur operasional & transformasi Bank Banten.

Wibisono mengatakan, dengan ditandanganinya perjanjian, ARI akan memberikan perlindungan asuransi kepada nasabah-nasabah Bank Banten, yang memperoleh fasilitas kredit maupun pembiayaan.

Apresiasi juga diberikan kepada seluruh pemangku kepentingan dan jajaran direksi dan seluruh staf Bank Banten yang telah mendukung dan memberikan kepercayaan penuh terhadap ARI sebagai mitra.

“Kami akan selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik tentunya,” kata Wibisono, Minggu 10 Oktober 2021.

Kerja sama ini, ujarnya diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua pihak, tidak hanya bagi ARI, namun juga terhadap Bank Banten maupun nasabah itu sendiri.

Sebelumnya, Reliance Group dikabarkan berniat kuat menjadi standby buyer rights issue (RI) Bank Banten. Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin sempat mengungkapkan, perseroan beberapa waktu lalu sudah rapat dengan direksi Banten Global Development (BGD), pemegang saham Bank Banten, mengenai konsorsium pembeli siaga RI, yakni Reliance Group. BGD menyambut positif hal tersebut.

Mengenai status konsorsium Reliance Group sebagai standby buyer RI, Agus  menjelaskan, perseroan masih melakukan pertemuan secara intensif dan berkembang secara positif. Bahkan, Agus menilai tingkat keseriusan konsorsium Reliance Group cukup tinggi.

“Reliance akan berkesinambungan berinvestasi sampai BEKS benar-benar sudah stabil dan menjadi pemimpin pasar. Saat ini, masih dalam pengkajian oleh Reliance Group untuk menentukan keseriusan yang dimaksud, terutama dalam hal penentuan waktu yang tepat,” kata Agus beberapa waktu lalu.

Bank Banten sendiri akan menerbitkan maksimal 23,39 miliar saham baru seri C dengan nominal Rp50 per saham melalui RI. Perseroan menetapkan harga pelaksanaan RI sebesar Rp77 per saham dan total dana yang berpotensi diraih dari RI mencapai Rp1,8 triliun.

Agus menjelaskan, dana hasil RI digunakan untuk perluasan bisnis perseroan, khususnya untuk penyaluran kredit sekitar 65% serta penguatan struktur keuangan perseroan sebesar 35%.

Adapun tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) jatuh pada 12 Oktober 2021. Periode perdagangan HMETD berlangsung pada 14 Oktober-21 Oktober 2021. Lalu, tanggal penjatahan dilakukan pada 26 Oktober 2021. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

7 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

8 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

9 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

10 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

10 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

10 hours ago