Jakarta – Sektor perbankan perlu relevan dengan perkembangan zaman saat ini untuk dapat terus bertahan. Hal ini disampaikan oleh CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi. Dan relevansi ini dapat diwujudkan melalui kolaborasi dengan sesama agar dapat belajar dan berkembang bersama.
“The most important thing is, apakah itu fintech, apakah itu market place, apakah itu logistics, we have to be relevant. We have to be relevant kepada klien kita di market place, fintech, logistics, peer to peer lending,” ujarnya kepada Infobanknews, di Jakarta, Kamis, 8 April 2021.
Relevansi ini dapat dilihat dari adanya online sales. Dirinya menjelaskan bahwa penggunaan kartu kredit pun saat ini juga harus relevan dengan tren digital yang ada. Inovasi virtual card yang berpotensi dapat menggantikan kartu kredit fisik sudah sewajarnya diterima dan diakomodasi dengan baik oleh lembaga keuangan Tanah Air.
“Kita melihat bahwa ini akan menjadi dynamic. Sehingga kalau seumpamanya kita di bisnis credit card, we make sure that we can continue to be relevant. Bagaimana mengakomodasi online atau umpamanya di corporate banking, kita udah punya yang namanya virtual card. Tak perlu plastiknya lagi. Yang penting ya enam belas digit nomornya itu saja. Itu yang lebih penting sebenarnya. Kalau belanja di Amazon atau apa, itu kan tidak ditanya nama plastiknya apa, yang ditanya itu nomor enam belas digitnya dan nomor tiga code di belakang kartunya itu berapa. So why do you need the plastic, iya kan. With that, we need to adapt ourselves in the changing environment,” terangnya.
Dijelaskannya lebih lanjut bahwa Citibank sebagai pemain global dapat memberikan banyak manfaat atau keuntungan bagi korporasi lainnya dalam ekosistem kolaboratif, seperti inovasi dan perspektif baru yang tidak ada di Indonesia dapat ditemukan di negara lain, sehingga dapat memberikan solusi yang lebih beragam ke partner atau konsumen. (*) Steven William
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More