Jakarta–PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menyambut baik rencana Bank Indonesia (BI) yang akan melonggarkan kebijakan Loan To Value (LTV). Kebijakan BI ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan properti.
Hal ini juga sejalan dengan permintaan kredit properti yang cenderung menurun, sehingga relaksasi LTV ini sangat diperlukan. “Kami menyambut baik kebijakan tersebut dan ini akan mensiring bisnis di pembiayaan perumahan untuk tumbuh lebih baik,” ujar Direktur Utama BTN, Maryono, di Jakarta, Rabu, 8 Juni 2016.
Menurutnya, kebijakan LTV yang akan dilakukan BI akan mendorong pertumbuhan kredit perseroan. Relaksasi ini juga sekaligus akan mendorong percepatan pemenuhan program sejuta rumah di 2016 yang ditargetkan BTN dapat memberikan dukungan pembiayaan untuk 570 ribu unit rumah.
Selain itu, masyarakat yang akan membeli rumah dengan fasilitas KPR juga akan diuntungkan dengan relaksasi ini lantaran uang muka (down payment/DP) yang lebih kecil. Di sisi lain, kebijakan ini juga akan menggerakkan pembangunan perumahan oleh pengembang karena permintaan masyarakat yang tinggi.
“Relaksasi LTV pada akhirnya akan menjadi mata rantai bagi bergeraknya bisnis pembangunan perumahan,” tukas Maryono.
Bukan hanya di bisnis properti saja yang akan tumbuh dari dampak kebijakan LTV ini, namun kata dia, semua sektor yang terkait dengan bisnis pembangunan perumahan juga akan bergerak tumbuh. Hal ini tentu menjadi sumber untuk memperkuat sistem perekonomian nasional.
“Pembiayaan perumahan itu berdampak pula terhadap GDP (gross domestic product) dan itu menjadi nadi bagi ekonomi nasional,” ucap Maryono.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan hingga kuartal I 2016, BTN mencatatkan kredit dan pembiayaan yang tumbuh 18,9% menjadi Rp143 triliun. Pertumbuhan kredit di kuartal I 2016 itu sekaligus menjawab permintaan masyarakat terhadap rumah masih cukup tinggi.
“Khusus untuk pasar Bank BTN, pertumbuhan kredit di kuartal I 2016 ini adalah potret permintaan masyarakat akan hunian kelas menengah bawah yang masih cukup tinggi,” ucap Maryono.
Sebagai informasi, Bank BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 31%. Sementara untuk segmen KPR subsidi, peran Bank BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar 97% dari total penyaluran FLPP di 2015. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More