Tips & Trick

Reksa Dana vs Emas, Mana Pilihan Investasi yang Paling Menguntungkan ?

Jakarta – Belakangan ini, banyak investor pemula cenderung memilih instrumen investasi berisiko rendah (low risk) untuk menghindari potensi kerugian besar, seperti reksa dana dan emas. Namun, memilih salah satu di antara keduanya tidaklah mudah.

Pasalnya, baik reksa dana maupun emas memiliki karakteristik yang berbeda. Lantas, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan finansial Anda?

Dilansir laman Pegadaian, perbedaan keduanya cukup mencolok. Reksa dana merupakan instrumen yang menghimpun dana dari banyak investor ke dalam satu portofolio investasi melalui penjualan unit penyertaan.

Dana tersebut kemudian dikelola oleh manajer investasi (MI) dan dialokasikan ke berbagai aset, seperti saham, deposito, obligasi, dan lainnya sesuai proporsi yang telah ditetapkan.

Baca juga: Ini 5 Alasan Reksa Dana Cocok untuk Investor Pemula dan Berpengalaman

Reksa dana sendiri terdiri dari beberapa jenis, antara lain reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. Produk ini dapat dikelola secara konvensional maupun syariah.

Sementara itu, emas adalah logam mulia yang memiliki nilai intrinsik tinggi, likuiditas tinggi, serta stabilitas harga yang relatif terjaga. Berkat kemudahan akses, kini investasi emas bisa dilakukan dalam bentuk fisik maupun digital.

Tujuan Investasi Berbeda

Secara umum, reksa dana dan emas memiliki tujuan investasi yang tidak sama.

Investasi reksa dana bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan nilai uang di masa depan, sedangkan investasi emas berfungsi melindungi nilai kekayaan dari ketidakpastian ekonomi, terutama saat inflasi meningkat.

Baca juga: Investor Baru Meledak, Reksa Dana Pendapatan Tetap PT IIM Catat Pertumbuhan 13 Persen

Selain itu, nilai reksa dana sangat bergantung pada kinerja aset dasar yang dikelola manajer investasi, sedangkan nilai emas ditentukan oleh harga logam mulia di pasar global.

Mana Sesuai Kebutuhan?

Pada akhirnya, pilihan antara reksa dana dan emas bergantung pada profil risiko dan kebutuhan keuangan masing-masing investor.

Jika Anda mencari instrumen dengan nilai yang cenderung naik dalam jangka panjang, meski fluktuatif dalam jangka pendek, dan tahan terhadap inflasi, maka emas bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.

Namun, keputusan investasi sebaiknya tidak hanya berdasarkan preferensi, tetapi juga mempertimbangkan tujuan finansial saat ini dan di masa depan. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

10 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

10 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

11 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

12 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

22 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

22 hours ago