News Update

REI: Perbankan Bisa Ambil Andil dalam Pembiayaan Pemindahan Ibu Kota

Jakarta – Perbankan dinilai bisa ikut serta memberikan peran dalam salah satu opsi pembiayaan dalam rencana Pemerintah mengenai pemindahan ibu kota baru.

Executive Director Real Estate Indonesia (REI) Dhani Muttaqin mengatakan, pemerintah dapat menerapkan tiga skema dalam pembiayaan ibu kota baru. Di mana pada skema pertama ialah investasi, di mana bank dapat ikut ambil andil dalam pembiayaan tersebut.

“Pada skema direct investment, Pemerintah bisa melakukan pembiayaan melalui perbankan, bond, dan IPO,” kata Dhani di Jakarta, Rabu 31 Juli 2019.

Pada skema kedua, Pemerintah dapat melakukan konsesi land agreement untuk pembiayaan lanjutan pembangunan. Serta ketiga ialah development agreement di mana APBN menjadi tulang punggung pembiayaan.

Menurutnya, saat ini pemerintah tidak bisa bertumpu pada APBN saja sebab hak tersebut dapat meningkatkan hutang pemerintah ke depannya.

“Terkait ibu kota baru Pemerintah butuh dana Rp496 triliun, bagaimana APBN kita 1 tahun saja hanya Rp2.000 triliun jadi kalau misal seperempatnya saja 25 persen APBN sangat besar sekali,” ucap Dhani.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menyebut Pemerintah telah memutar otak untuk mencari berbagai sumber dana yang bakal digunakan untuk membangun ibu kota baru.

Berdasarkan kajian Bappenas, terdapat dua opsi yang dimiliki oleh Bappenas terkait skema pembiayaan, yakni rightsizing dan non-rightsizing.

Pada skema pertama rightsizing, Pemerintah dapat mengurangi jumlah staf serta nantinya jabatan pemerintahan diurutkan menurut prioritas dengan mengidentifikasi dan menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu, maka biaya yang diperlukan diprediksi sebesar Rp323 triliun.

Sedangkan pada skema kedua
non-rightsizing biayanya meningkat sebesar Rp466 triliun. Anggaran sebesar itu, kata Bambang, sumber pendanaannya akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta, dan kerja sama pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

13 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

14 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

15 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

15 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

18 hours ago