Nasional

REI Optimistis Proyek 3 Juta Rumah Prabowo Bakal Terealisasi, Ini Alasannya

Jakarta – Proyek ambisius 3 juta rumah Prabowo Subianto dalam memenuhi kebutuhan hunian masyarakat penghasilan rendah membangkitkan optimisme asosiasi pengusaha real estate di Tanah Air.

Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto mengaku optimis program tiga juta rumah berjalan sesuai target yang sudah ditetapkan pemerintah.

“Kami optimis lantaran ada banyak instrumen positif yang diberikan pemerintah seperti ada perubahan ekosistem pembiayaan dan perubahan dari sisi perizinan,” katanya, saat dihubungi Infobanknews, Selasa, 29 Oktober 2024.

Menurutnya, perubahan mekanisme perizinan bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam mengakses pendanaan ke pihak perbankan.

Baca juga : Program 3 Juta Rumah Dongkrak Ekonomi, Masyarakat Berpeluang Punya Rumah

Instrumen positif lainnya, kata dia, adanya intervensi keberpihakan pemerintah dalam mendukung masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah.

“Ini menjadi keberpihakan pemerintah dalam hal ketersediaan lapangan kerja dan mendukung teman-teman untuk mendapatkan akses memiliki rumah,” tandasnya.

Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto siap membangun 15 juta rumah layak huni bagi masyarakat. Adapun pembangunannya dilakukan bertahap sebanyak 3 juta per tahunnya. 

“Perumahan setelah kita pelajari kita perlu besar-besaran dipikirkan funding pendanaan, ternyata setelah dipelajari bukan tiga juta per periode, kita mau bikin 3 juta setahun jadi 5 tahun total 15 juta. Prabowo 2×15 juta dibangun, itu 30 juta,” kata Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo beberapa waktu lalu. 

Baca juga : Menimbang Pembentukan Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan

Menurutnya, proyek 3 juta rumah menjadi proyek ambisius pemerintah di era Prabowo Subianto dan Gibran Raka Buming Raka, dengan memasang target tinggi.

“Karena kita tahu di Indonesia dengan target 15 juta dapat 11 juta aja puas, kalau bisa 16 juta di atas ekspektasi,” tambahnya. 

Hashim menambahkan, total 3 juta unit rumah yang dibangun tersebut terbagi bukan bukan hanya di daerah perkotaan melainkan di desa.

Terkait dengan program ini kata dia, sudah ada beberapa negara yang berminat untuk ikut membangun 1 juta hunian di perkotaan. Beberapa di antaranya adalah Qatar dan China. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

8 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

8 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

9 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

10 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

11 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

11 hours ago