Jakarta – Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto optimis program 3 juta rumah di era pemerintahan Prabowo-Gibran terlaksana sesuai target.
Hanya saja, pihaknya mengaku bahwa pencapaian program tersebut membutuhkan pelbagai prasyarat yang harus dilakukan dengan baik.
“Memang untuk pencapaian itu (target 3 juta rumah) membutuhkan prasyarat,” katanya, saat dihubungi Infobanknews, beberapa waktu lalu.
Joko menjelaskan, syarat pertama yakni Kementerian Perumahan secara institusional harus bisa menempatkan diri sebagai konduktor, regulator dan juga eksekutor dalam menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di lapangan.
Baca juga : Bos BTN Godok Skema Pembiayaan KPR Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran
Dirinya pun merasa optimis berbagai persoalan yang muncul bakal bisa diselesaikan bersama-sama.
Kemudian, syarat lainnya adalah mengenai ekosistem pembiayaan program 3 juta rumah. Di mana, nantinya perbankan akan memberikan fasilitas kredit perumahan rakyat (KPR) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dalam hal ini, stakeholder yang juga mempunyai peran penting dalam ekosistem perumahan, yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Bank plat merah ini mempunyai rekam jejak panjang dalam pembangunan perumahan di Tanah Air.
Syarat ketiga, kata dia, mengenai kebijakan regulasi perizinanan yang mudah dan cepat sehingga apa yang menjadi hambatan bisa dikelola dengan baik.
REI sendiri berkomitmen mendukung program 3 juta rumah yang digerakkan oleh Prabowo, mencakup 1 juta rumah unit di perkotaan dan 2 juta unit di pedesaan.
“Kami siap menyukseskan itu, khususnya menyiapkan pembangunan 2 juta rumah di wilayah pedesaan. Misalnya menyiapkan iklan karena untuk pelaksanaan pembangunan itu memang membutuhkan skill tertentu sehingga bisa melaksanakan pembangunan secara terukur,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga bersedia memberikan program coaching serta mentoring untuk dapat meningkatkan kemampuan kelompok komunitas desa dalam membangun rumah sesuai standar pemerintah.
Baca juga : REI Optimistis Proyek 3 Juta Rumah Prabowo Bakal Terealisasi, Ini Alasannya
“Jadi posisi kami juga memberikan coaching terhadap entitas yang akan melakukan pembangunan rumah di pesisir sekaligus menjadi partner pelaksana itu sendiri, bebernya.
Saat ini, pihaknya terus berkomunikasi dengan Kementerian Perumahan. Di mana, REI diminta memberikan masukan teknis terkait pelbagai kebutuhan yang harus disiapkan oleh pemerintah. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More
Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More
Jakarta – Google Pixel, smartphone besutan Alphabet, mengalami nasib serupa dengan iPhone 16 yang dilarang… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi menurut komponen pengeluaran masih menunjukkan pertumbuhan… Read More