Ekonomi Digital

Regulator Dituntut Makin Cermat di Tengah Maraknya Kejahatan Sektor Keuangan

Jakarta – Perkembangan teknologi saat ini yang kian berkembang pesat, telah mendisrupsi aspek kehidupan masyarakat khususnya di industri jasa keuangan, di mana telah muncul financial technology yang dapat memudahkan pelayanan keuangan di berbagai sektor.

Namun, Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jakarta, Yan Partawidjaja, menyatakan bahwa dengan semakin pesatnya teknologi digital di sektor keuangan, turut mendorong maraknya tingkat kejahatan keuangan, di antaranya seperti kejahatan pinjaman online (pinjol) ilegal, phising hingga ransomware.

“Kondisi ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kita bersama untuk bersinergi, mengantisipasi dan mencari solusi yang tepat, cepat, dan efektif untuk mengatasi perkembangan tindak kejahatan keuangan digital yang semakin meningkat baik nilai kompleksitasnya di masa depan,” ucap Yan dalam Webinar Nasional ISEI di Jakarta, 12 Juni 2023.

Baca juga: OJK Peringatkan Masyarakat Konsumtif Bisa Ancam Masa Depan Bangsa

Sehingga, dirinya menambahkan bahwa, regulator dalam hal ini perlu semakin cermat dalam melakukan pengawasan, sosialisasi dan literasi yang masif, serta melindungi masyarakat dari tindak kejahatan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

“ISEI Jakarta melihat pentingnya melakukan sosialisasi dan menerima masukan dari seluruh pemangku kepentingan baik dari pelaku industri maupun regulator untuk bersama-sama mencari solusi guna mengantisipasi berbagai tantangan, perkembangan digitalisasi dan berbagai akses negatif yang menyertainya di masa depan,” imbuhnya.

Adapun, perkembangan teknologi tersebut terlihat dari adanya pergeseran preferensi konsumen, pertumbuhan kelas menengah, dan perkembangan pengaturan yang semakin ketat, sehingga menimbulkan perubahan industri jasa keuangan dari sisi, struktur, teknologi intermediasi, hingga modal pemasaran kepada konsumen.

Beberapa contoh inovasi baru yang muncul dari adanya kemajuan teknologi, diantaranya adalah peer to peer lending (P2P), security crowdfunding, hingga bank digital yang memberikan kemudahan, efektifitas, dan efisiensi di masyarakat. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

3 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

17 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

23 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

24 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago