Moneter dan Fiskal

Reformasi Kebijakan Pangan Atasi Tantangan Inflasi

Semarang–Bank Indonesia (BI) menilai langkah reformasi kebijakan pangan sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi dan mengoptimalkan pengelolaan pangan yang terintegrasi, konsisten, dan berkelanjutan.

Hal ini bertujuan agar pencapaian inflasi terjaga dan berada di level rendah. Kondisi ini merupakan bagian dari upaya reformasi pangan untuk menjaga ketersediaan pangan dan keterjangkauan harga bagi masyarakat, serta mengurangi kesenjangan kesejahteraan.

Baca juga: Kredit ke Sektor Pangan Belum Optimal

“Saat ini dinamika inflasi nasional masih banyak dipengaruhi oleh gejolak harga pangan disertai lebarnya kesenjangan harga pangan antar daerah,” ujar Gubernur BI, Agus DW Martowardojo, di Semarang, Jumat, 31 Maret 2017.

Menurutnya, reformasi kebijakan pangan diarahkan untuk mengatasi lima tantangan utama. Pertama, aspek peningkatan produksi dan pasokan khususnya terkait dengan luas lahan, produktivitas, ketersediaan data, insentif bagi petani, dan kebijakan impor.

Baca juga: Rakor Pusda Fokus di Kebijakan Pangan

“Kedua, aspek pemenuhan infrastruktur penunjang pertanian terutama terkait pengairan,” ucapnya.

Kemudian ketiga, aspek akses pembiayaan karena masih lemahnya faktor kelembagaan petani. Lalu keempat, aspek distribusi, logistik dan tata niaga pangan. Dan kelima, aspek efisiensi struktur pasar karena masih panjangnya rantai perdagangan komoditi pangan. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

PHE OSES Resmi Salurkan Gas Bumi Ke PLTGU Cilegon

Jakarta -  PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More

5 hours ago

Transformasi Aset, PLN Integrasikan Tata Kelola Arsip dan Dokumen Digital

Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More

6 hours ago

Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Dukung Peningkatan Kinerja Keselamatan

Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More

8 hours ago

Jumlah Peserta Regulatory Sandbox Menurun, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More

10 hours ago

OJK Siap Dukung Target Ekonomi 8 Persen, Begini Upayanya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More

14 hours ago

BPKH Ajak Pemuda Gunakan DP Haji sebagai Mahar Pernikahan

Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More

15 hours ago