Sona memaparkan, upah minimum yang lebih tinggi, kenaikan nilai Penghasilan Tidak Kena Pajak, dan melambatnya inflasi, akan mendorong pertumbuhan pengeluaran rumah tangga. Alokasi APBN yang lebih tinggi untuk Dana Desa dan prospek yang lebih baik di sektor pertanian akan meningkatkan pendapatan di perdesaan. Beberapa hal tersebut merupakan hasil dari reformasi ekonomi yang dilakukan pemerintah.
ADB menyebut, belanja pemerintah untuk infrastruktur akan mengalami percepatan pada paruh kedua 2016, sejalan dengan pola tahunan kenaikan pengeluaran menjelang akhir tahun. Namun, secara keseluruhan investasi dan konsumsi pemerintah akan lebih rendah dari prakiraan sebelumnya dikarenakan rendahnya realisasi pendapatan.
(Baca juga : Investasi Jadi Harapan Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi)
Investasi swasta akan memperoleh manfaat dari diterapkannya serangkaian paket reformasi ekonomi yang telah diumumkan Pemerintah. Beberapa perbaikan penting antara lain dibukanya peluang penanaman modal asing bagi 35 industri tambahan, dan proses izin usaha yang telah disederhanakan secara signifikan.(Bersambung)
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More