Moneter dan Fiskal

Redam Rupiah, Cadangan Devisa RI Anjlok USD1,8 Miliar Tinggal Segini Sisanya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2023 mencapai USD133,1 miliar atau mengalami penurunan sebesar USD1,8 miliar bila dibandingkan dengan posisi akhir September 2023 yang tercatat sebesar USD134,9 miliar. 

Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Nita A. Muelgini mengatakan, penurunan posisi cadangan devisa tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai langkah antisipasi dampak rambatan sehubungan dengan semakin meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca juga: Awas! Peluang Rupiah Tembus Rp16.000 per USD Terbuka Lebar, BI Harus Lakukan Ini

Asal tahu saja nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir sempat menyentuh level Rp16.000 per USD. Hal ini ditengarai adanya sentimen konflik di Timur Tengah dan antisipasi pasar terhadap rapat kebijakan moneter The Fed. Di mana, ekspektasi pasar mengenai suku bunga tinggi di AS masih bertahan dengan masih belum turunnya inflasi AS ke level target 2 persen.

“Penurunan cadangan devisa juga dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah,” ujar Nita dalam keterangannya dikutip 7 November 2023.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Menurutnya, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Baca juga: KSSK Pastikan Stabilitas Sistem Keuangan Masih Terjaga di Triwulan III 2023

“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tuturnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Pemerintah Cabut Puluhan Izin Pemanfaatan Hutan, Total Lebih 1 Juta Hektare

Poin Penting Presiden Prabowo memerintahkan penertiban PBPH bermasalah, termasuk verifikasi, audit, dan pencabutan izin perusahaan… Read More

29 mins ago

Garudafood Dorong Kesejahteraan Petani Kacang Tanah di Gorontalo

Poin Penting Garudafood dan Pemkab Gorontalo menandatangani MoU untuk pengembangan pertanian kacang tanah Rachmat Gobel… Read More

55 mins ago

Pemerintah Relaksasi KUR Debitur Terdampak Bencana Sumatra, Begini Ketentuannya

Poin Penting Pemerintah memperluas relaksasi KUR bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan… Read More

2 hours ago

BRI Lakukan Rebranding Menjadi Bank Universal, Ada Pergeseran Fokus Bisnis?

Poin Penting BRI rebranding jadi bank universal disertai transformasi bisnis dan budaya kerja. UMKM tetap… Read More

3 hours ago

OJK Cabut Izin Usaha BPR Bumi Pendawa Raharja Cianjur, Ini Alasan dan Kronologinya

Poin Penting OJK resmi mencabut izin usaha BPR Bumi Pendawa Raharja di Cianjur karena bank… Read More

3 hours ago

BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun untuk Kebutuhan Nataru 2025

Poin Penting BSI siapkan uang tunai Rp15,49 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More

3 hours ago