Bank Banten Dukung Program Penyaluran Jamsosratu
Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) mencatatkan penurunan kredit sebesar 3,81 persen (yoy) dari Rp5,73 triliun pada September 2018 menjadi Rp5,51 triliun pada September 2019. Sedangkan di sektor dana pihak ketiga tumbuh sebesar 17,43 persen (yoy) dari Rp5,72 triliun pada September 2018 menjadi Rp6,72 triliun pada September 2019.
Direktur utama Bank Banten Fahmi Bagus Mahesa menjelaskan menurunnya penyaluran kredit tersebut merupakan inisiatif “rebalancing aset” Perseroan guna meningkatkan kinerja kredit melalui realokasi aset berupa portfolio kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM (ex Pundi & Eksekutif) yang tidak lagi menjadi bagian dari model bisnis inti Perseroan.
“Saat ini Perseroan tengah memperkuat model bisnisnya dengan mengkombinasikan keselarasan portfolio kredit konsumtif dan produktifnya yang berkaitan dengan kompetensi inti Perseroan sebagai Bank Pembangunan Daerah Banten serta Mitra Layanan PT. TASPEN (Persero),” ujar Fahmi dalam keterangannya yang diterima Infobanknews, di Jakarta, Senin, 23 Desember 2019.
Sementara dari sisi laba, Bank Banten masih mencatatkan kerugian sebesar Rp108,54 miliar, atau naik dibandingkan dengan tahun lalu yang merugi Rp104,32 miliar.
Dalam mengembangkan strategi bisnis dan meningkatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah pemerintahan/institusi, Bank Banten terus mengembangkan integrated payment system seperti: e-Samsat Provinsi Banten, e-Samsat Nasional, Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN-G2), Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN).
Di pertengahan tahun 2019, Bank Banten meluncurkan produk e-Samsat Modern Channel yang bekerja sama dengan toko retail dan Fintech untuk memudahkan pembayaran PKB tahunan. Hingga akhir Oktober, realisasi pendapatan sebesar Rp962 juta atau sebanyak 859 total transaksi.
“Dalam mengembangkan strategi bisnis dan meningkatkan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, Bank Banten terus mengembangkan integrated payment system seperti: e-Samsat Provinsi Banten, e-Samsat Nasional, Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN-G2), Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN),” ucapnya.
Saat ini Bank Banten memiliki 26 Kantor Cabang (KC) yang 7 diantaranya berlokasi di Banten, 11 Kantor Cabang Pembantu (KCP) termasuk 7 KCP di Wilayah Banten, 4 Kantor Kas di Banten, 28 Payment Point di Banten, 5 Smart Van atau mobil kas keliling yang beroperasi di Banten, dan 117 unit ATM yang berada di Banten dari total 125 unit ATM se-Indonesia. (*) Dicky F Maulana
Jakarta - Industri asuransi umum menghadapi tantangan berat sepanjang 2024 dan diprediksi tidak akan membaik… Read More
Jakarta - Bank Mandiri semakin memperkuat posisinya di industri perbankan Indonesia dengan meraih tiga penghargaan… Read More
Jakarta - Menjelang mudik Lebaran 2025, berbagai hal perlu dipersiapkan dengan matang, termasuk perkiraan biaya… Read More
Jakarta - Laba bersih Bank Jabar Banten Syariah (Bank BJB Syariah) tumbuh baik di 2024.… Read More
Jakarta - Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani telah mengumumkan susunan lengkap… Read More
Jakarta - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada perdagangan sesi I… Read More