Nasional

Realisasi KUR Tembus Rp190 Triliun, Penyaluran ke Sektor Produksi Lebihi Target

Poin Penting

  • Penyaluran KUR hingga 14 September 2025 mencapai Rp190 triliun atau 63,3 persen dari target Rp300 triliun
  • Realisasi KUR sektor produksi tembus Rp114 triliun atau 60,4 persen dari plafon, melampaui target pemerintah
  • Pemerintah menargetkan penyaluran KUR sektor produksi bisa naik hingga 61 persen dari total plafon pada akhir 2025.

Jakarta – Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mencatat realisasi penyaliran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp190 triliun per 14 September 2025. Angka ini setara 63,3 persen dari target plafon KUR 2025 yang senilai Rp300 triliun.

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengatakan, KUR tersebut telah disalurkan kepada 3.241.577 debitur yang di antaranya sebanyak 1.055.145 debitur baru dan 1.080.057 debitur graduasi.

“Alhamdulillah ini saya laporkan nilai realisasi kur kita dari tanggal 1 Januari sampai 14 September 2025 itu sebesar Rp190 triliun yang sudah terealisasi,” ujar Maman saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Selasa, 16 September 2025.

Adapun pemerintah menargetkan penyaluran KUR di tahun ini sebanyak 2,34 juta debitur baru dan 1,17 juta debitur graduasi. Di mana KUR ditargetkan ke sektor produksi sebesar 60 persen dari total plafon.

Baca juga: Pemerintah Kebut Aturan Perpanjangan Tarif PPh Final UMKM 0,5 Persen

Penyaluran Sektor Produksi Lebihi Target

Maman menyebut, realisasi KUR di sektor produksi mencapai Rp114 triliun atau 60,4 persen dari target total plafon. Artinya, angka tersebut telah melampaui target.

Dia pun memastikan bahwa KUR masuk ke sektor produksi agar menciptakan multiplier efek yang besar terhadap perekonomian domestik, seperti terserapnya tenaga kerja.

“Jadi kita betul-betul mengupayakan agar jangan masuk ke sektor konsumsinya lebih banyak. Karena kalau masuk ke sektor konsumsi tidak punya multiplier efek ekonomi itu,” imbuhnya.

Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Permudah Akses Pembiayaan UMKM, Ini Tanggapan BCA

Meski begitu, Maman masih ingin mengejar ke angka di 61 persen dari total plafon untuk penyaluran KUR di sektor produksi hingga akhir 2025.

“Kami justru nanti sampai akhir tahun kami mau buat target sampai 61 persen sampai akhir tahun ini. Ini di luar target ya. Kita lihat nanti dari evaluasi kita di bulan November atau Desember,” ungkap Maman. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago