Moneter dan Fiskal

Realisasi Investasi Kuartal III 2024 Tembus Rp431,48 Triliun, Terbanyak dari Luar Jawa

Jakarta – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan realisasi investasi untuk triwulan III-2024 mencapai Rp431,48 triliun atau meningkat 0,72 persen secara kuartalan (qoq) dan naik 15,24 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa, pencapaian realisasi investasi di triwulan III 2024 tersebut didominasi oleh kontribusi luar Jawa sebanyak 50,70 persen dan kontribusi dari Jawa sebanyak 49,30 persen.

“Ini kontribusi Jawa dan Luar Jawa, hampir 50:50. Luar Jawa lebih baik Rp218,8 triliun dan juga Jawa Rp212,70 triliun, dengan average pertumbuhan 15,9 persen yoy Jawa dan 14,6 persen yoy luar Jawa,” ucap Roeslan dalam paparannya di Jakarta, 15 Oktober 2024.

Baca juga: Investasi Berkelanjutan Dongkrak Ekonomi, Pemerintah Bakal Garap Energi Bersih

Sementara itu, dari Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami pertumbuhan cukup signifikan sebanyak 18,55 persen yoy atau mewakili 53,92 persen dari total realisasi investasi. Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), naik 11,62 persen atau setara 46,08 persen dari seluruh realisasi investasi.

“Ini adalah pembagiannya PMA maupun PMDN, PMA naik signifikan 18,5 persen yoy jumlah 53,9 persen dari total investasi di mana mencapai Rp232,7 triliun untuk PMA, dan PMDN naik 11,6 persen yoy mencapai 46 persen dari total investasi dengan nominal Rp168 triliun,” imbuhnya.

Jakarta Penyumbang Investasi Terbesar

Terdapat lima lokasi yang mencatatkan realisasi investasi terbesar, antara lain DKI Jakarta sebanyak Rp71,35 triliun, Jawa Barat Rp56,58 triliun, Jawa Timur Rp39,69 triliun, Sulawesi Tengah Rp38,79 triliun, dan Banten Rp25,19 triliun.

Sedangkan berdasarkan sektornya, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi memimpin porsi investasi sebanyak Rp58,04 triliun, diikuti sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan lainnya sebanyak Rp55,87 triliun.

Baca juga: KEK Kendal Resmi Beroperasi, Segini Besaran Nilai Investasinya

Kemudian, sektor pertambangan senilai Rp44,64 triliun, sektor industri kimia dan farmasi sebesar Rp31,61 triliun, dan terakhir dari sektor industri makanan mengisi porsi investasi sebanyak Rp31,30 triliun.

Di sisi lain, untuk total nilai realisasi investasi di bidang hilirisasi pada triwulan III 2024 mencapai Rp91,51 triliun atau mengisi porsi investasi sebanyak 21,2 persen dari total realisasi investasi. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Menimbang Prospek Superbank Masuk Bursa

Oleh Paul Sutaryono INILAH kabar teranyar! Bank digital Superbank (SUPA) akan menawarkan saham perdana di… Read More

10 mins ago

OJK Cabut Izin Usaha BPR Bumi Pendawa Raharja Cianjur, Ini Alasan dan Kronologinya

Poin Penting OJK resmi mencabut izin usaha BPR Bumi Pendawa Raharja di Cianjur karena bank… Read More

1 hour ago

BSI Siapkan Uang Tunai Rp15,49 Triliun untuk Kebutuhan Nataru 2025

Poin Penting BSI siapkan uang tunai Rp15,49 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More

2 hours ago

Waskita Karya Garap Jalan di Bali Senilai Rp290,84 Miliar

Poin Penting Waskita Karya raih kontrak baru Rp290,84 miliar untuk membangun Jalan Perbaikan Geometrik Batas… Read More

2 hours ago

Mencari Solusi Whoosh

Oleh Mudrajad Kuncoro, Guru Besar Sekolah Vokasi UGM dan Penulis Buku “Manajemen Keuangan Internasional” PROYEK… Read More

2 hours ago

IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed hingga 318,69 Kali

Poin Penting IPO Superbank (SUPA) oversubscribed 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order, mencerminkan… Read More

2 hours ago