Pasar Modal

Reaksi Negatif Pasar Saham RI saat Donald Trump Menang Pilpres AS, Ini Buktinya

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, 6 November 2024, ditutup merosot 1,44 persen ke level 7.383,86 setelah dibuka pada posisi 7.491,86. Pelemahan ini disebabkan adanya sentimen kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data dari RTI Business, sebanyak 398 saham tercatat mengalami penurunan, sementara 197 saham menguat, dan 195 saham tidak berubah. 

Sementara, total volume perdagangan mencapai 26,42 miliar saham dengan 1,35 juta kali transaksi, serta total nilai transaksi yang tercatat sebesar Rp11,99 triliun.

Baca juga: IHSG Ditutup Melemah ke Level 7.383, Cuma Dua Sektor Ini Menguat

Manajemen Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa, anjloknya IHSG disebabkan oleh para pelaku pasar yang mengkhawatirkan kondisi perekonomian di Indonesia. Apalagi Indonesia baru saja mengajukan diri untuk bergabung dalam BRICS.

“Hal itu dapat meningkatkan kemungkinan kontraksi perekonomian Indonesia, sebab Amerika Serikat (AS) akan melakukan perang dagang dengan Tiongkok sebagai salah satu negara penginisiasi BRICS jika Donald Trump menang,” ucap Manajemen Pilarmas dalam Closing Review di Jakarta, 6 November 2024.

Tidak hanya IHSG, Bursa Asia pun bergerak variatif akibat kebingungan pasar pada kemenangan sementara Donald Trump, di mana Kamala Harris hanya memperoleh 224 suara sedangkan Donald Trump telah memperoleh 267 suara.

Hal itu menunjukkan bahwa Donald Trump hanya membutuhkan tiga suara lagi untuk menjadi pemenang dengan 270 suara pada pemilihan presiden AS.

Baca juga: BEI: Potensi Delisting Saham Sritex Masih Tunggu Hasil Kasasi

Kemenangan Donald Trump berpotensi membatasi imigrasi, pemotongan pajak dan tarif besar-besaran. Hal ini yang dikhawatirkan pasar akan menyebabkan inflasi besar-besaran sehingga mengurangi potensi pemangkasan suku bunga The Fed pada kepemimpinan Donald Trump. 

Sementara di Tiongkok, tampaknya pasar memberikan respons negatif atas kemenangan sementara Donald Trump. Pasalnya dengan kemenangan Trump, impor barang dari Tiongkok diperkirakan akan dikenai tarif yang cukup tinggi.

Adapun, indeks Bursa Asia yang terkoreksi antara lain, Hang Seng Index Hong Kong yang melemah 2,23 persen dan Shanghai Composite Index mengalami penurunan 0,09 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

CIMB Niaga Dorong Optimalisasi Transaksi Mata Uang Lokal Antarnegara

Suasana saat acara customer gathering bertajuk “The New Way Local Currencies Transaction”, yang digelar di… Read More

43 mins ago

Bank Mandiri Pastikan Penghapusan Utang UMKM Tak Pengaruhi Kinerja Keuangan

Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024… Read More

1 hour ago

Ekonomi Melambat, Bos BI: Konsumsi Kelas Bawah Harus Terus Didorong

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti pentingnya mendorong konsumsi di kalangan masyarakat… Read More

2 hours ago

Gandeng Tomoro Coffee, BNI Sekuritas Ajak Gen Z di Depok Melek Pasar Modal

Depok – PT BNI Sekuritas bersama Tomoro Coffee dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Sekolah… Read More

4 hours ago

CIMB Niaga Dorong Optimalisasi Transaksi Mata Uang Lokal Antarnegara

Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengajak nasabah, khususnya para pelaku usaha… Read More

4 hours ago

Segera Melantai di BEI, Dua Saham Ini Kompak Masuk Efek Syariah

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan dua dari tiga perusahaan baru yang… Read More

5 hours ago