Keuangan

Rayakan Hari Jadi 66 Tahun, ACA Ingin Lari Lebih Cepat

Jakarta – Hari ini, PT Asuransi Central Asia (ACA) telah genap berusia 66 tahun. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang asuransi umum sejak 29 Agustus 1956, ACA tumbuh menjadi perusahaan yang secara konsisten menorehkan kinerja positif, cemerlang dan terus berkelanjutan.

Juliati Boddhiya, Direktur Utama ACA menjelaskan rahasia ACA sehingga mampu menjadi perusahaan yang tetap berdiri kokoh sampai 66 tahun lamanya di industri asuransi, yaitu mengutamakan trust atau kepercayaan. Karena, trust adalah salah satu faktor seseorang dalam membeli produk asuransi.

“Asuransi menjual sesuatu yang belum pasti terjadi, sehingga kepercayaan konsumen kepada perusahaan asuransi sangat penting. Brand Awarness ACA yang dipercaya oleh masyarakat Indonesia merupakan kekuatan penting bagi kami sehingga bisa tetap kokoh sampai sekarang. Kami selalu berkomitmen untuk membangun kepercayaan konsumen, tentunya didukung dengan produk yang terbaik. Kami juga didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan professional di bidangnya,” kata Juliati, kepada Infobank, Senin, 29 Agustus 2022.

Ia menambahkan, kepercayaan masyarakat terhadap ACA juga didorong oleh inovasi dan layanan yang selalu dilakukan perusahaan selama 66 tahun. Salah satu inovasi ACA yang berbeda dari competitor lainnya adalah produk yang fleksibel dibuat sesuai dengan keperluan pelanggan. Dengan begitu konsumen akan merasa lebih nyaman sesuai dengan motto perusahaan, “Perlindungan Kami adalah Kenyamanan Anda”.

Di umurnya yang baru ini, Juliati berharap ACA mampu mendapatkan pencapaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Strateginya, pertama melalui digitalisasi. Ia menuturkan, di masa pasca pandemi ini perusahaan melihat trend digital yang meningkat tajam. Digitalisasi merupakan faktor yang sangat penting untuk saat ini, terutama yang berkaitan dengan kecepatan dan kemudahan layanan.

Kedua, ACA juga akan kian lebih intensif mengembangkan produk asuransi kesehatan dan asuransi pengangkutan. Perusahaan juga akan melakukan pengembangan bisnis yang berfokus menciptakan pengalaman positif bagi pelanggan dengan memaksimalkan pelayanan, produk, dan membangun hubungan tidak hanya kepada end customer, tetapi juga partner strategis.

“Kami terus berupaya untuk bisa mendapatkan capaian lebih baik lagi dibanding tahun 2021. Ke depan, tentunya kami berharap agar perusahaan menjadi yang terbaik diantara yang terbaik di Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Syarifuddin, Direktur Teknik ACA menjelaskan, visi ACA yang utama adalah menjadi perusahaan yang reliable dan suistanable. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dipertambahan umur ke 66 ini ACA pun akan tetap lebih mengutamakan keseimbangan kinerja dibandingkan pertumbuhan. Artinya, target perusahaan, terutama adalah membuat kinerja keuangan yang seimbang, stabil, dan berkelanjutan dibandingkan mengejar pertumbuhan.

“Growth memang menjadi target perusahaan, tetapi bukan utama dan satu-satunya. Visi keseimbangan sudah dijalankan ACA dalam beberapa tahun terakhir, sehingga jika ada kondisi atau perubahan apapun yang terjadi, baik perubahaan ekonomi, sosial, dan kesehatan, ACA tetap bisa survive. Keseimbangan ini juga yang telah membuat kinerja ACA tetap positif, kepercayaan pasar meningkat, serta kapabilitas keuangan yang secure terus menurus ada peningkatan,” katanya.

Syarifuddin optimis pengembangan bisnis ACA kedepan akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Itu karena, ACA telah memiliki modal utama, yakni dipercaya masyarakat, baik secara regional maupun international. “Kami pun berharap, tidak lebih dari lima tahun ACA bisa menjadi regional players,” tambahnya.

Perihal suistanable juga diungkapkan oleh Indrawati Darmawan, Direktur Keuangan, Investasi dan TI ACA. Menurutnya, Growth dan sustain harus berjalan seiringan agar perusahaan mampu menghadapi iklim ekonomi yang silih berganti. Ia mengungkapkan, dari sisi keuangan, equity ACA tercatat menjadi yang terbesar di industri asuransi.

Secara organic pun ACA mampu mengembangkan kemampuan keuangan dalam hal equity atau solvability maupun rasio keuangan lain, sehingga hasilnya menjadi cukup bagus dibandingkan yang lain. Saat ini, secara kapasitas, ruang, peluang, resources dan finansial ACA masih mampu untuk mencatatkan pertumbuhan secara organic tanpa unorganic. “Jika tahun depan everything is okay, kami (secara growth) mau lari lebih cepat atau lebih jauh,” katanya.

Sebagai informasi, ACA membukukan kinerja positif sepanjang tahun 2021. Salah satu cerminannya, yakni jumlah aset perusahaan meningkat 17,32% dari Rp18,26 triliun di tahun 2020 menjadi Rp21,42 triliun di tahun 2021. Kenaikan jumlah aset terutama disebabkan oleh kenaikan investasi dari Rp12,81 triliun di tahun 2020 menjadi Rp15,35 triliun di tahun 2021 atau meningkat sebesar 19,80%. Laba setelah pajak meningkat 22,07% dari Rp350,52 miliar ditahun 2020 menjadi Rp427,88 miliar ditahun 2021. Di periode yang sama, jumlah ekuitas perusahaan mencapai Rp8,07 triliun dengan rasio pencapaian solvabilitas sebesar 343,39% untuk asuransi umum dan 291% untuk asuransi jiwa, jauh di atas persyaratan minimum sebesar 120%.

Sementara, jumlah premi bruto perusahaan tercatat Rp5,31 triliun di tahun 2021. Perolehan premi ini terbanyak diperoleh dari Asuransi Properti yang mencapai Rp1,32 triliun (37,97%), diikuti Asuransi Aneka sebesar Rp819,86 miliar (23,63%) dan Asuransi Kendaraan Bermotor sebesar Rp818,29 miliar (23,58%). Asuransi Properti merupakan salah satu penyumbang premi terbesar perusahaan setiap tahunnya.

“Kami akan terus melakukan perbaikan dan peningkatan dari hulu sampai hilir, mulai dari product development, underwriting and pricing, claim handling hingga distribution & sales. Kompetensi dan skill karyawan juga menjadi prioritas kami untuk dikembangkan dan ditingkatkan. Tahun ini perusahaan memproyeksikan peningkatan perolehan premi kurang lebih 10%,” pungkas Juliati. (*) Ayu Utami

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Ramai Fenomena Makan Tabungan, Permata Bank Santai Transaksi Nasabahnya Aman

Jakarta – Fenomena ‘makan tabungan’ alias mantab masih membayangi warga kelas menengah di Tanah Air.… Read More

1 hour ago

Meski Mirip, Ini Perbedaan Produk Investasi ETF dan Reksa Dana

Jakarta - Dalam dunia investasi terdapat beberapa pilihan instrumen yang dapat dipilih oleh para investor… Read More

4 hours ago

Gandeng UGM, KemenkopUKM Dampingi UMKM Naik Kelas

Jakarta- Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) berkolaborasi dengan Universitas Gajah Mada (UGM) melakukan pendampingan usaha… Read More

4 hours ago

Ketua Umum AAUI Beberkan Penyebab Rendahnya Penetrasi Asuransi

Bali - Industri asuransi di Indonesia secara konsisten menunjukkan pertumbuhan dari tahun ke tahun. Di… Read More

4 hours ago

Kelolaan Aset Wealth Management BRI Capai Rp239,6 Triliun per Agustus 2024

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melalui bisnis Wealth Management berhasil membukukan aset yang dikelola… Read More

4 hours ago

Lanjut Melemah, IHSG Ditutup Turun ke Level 7.480

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini (10/10) kembali ditutup merosot ke… Read More

4 hours ago