Perbankan

Rasionalitas Dibalik Besaran Dividen Payout Ratio Perbankan yang Terlalu Tinggi

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai tren besaran dividen payout ratio yang diguyurkan oleh industri perbankan kepada pemegang saham terlalu besar. 

Pasalnya, ditengah berbagai tantangan yang ada, peningkatan alokasi laba untuk upaya implementasi manajemen risiko dinilai perlu menjadi perhatian industri perbankan.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia/LPPI Ryan Kiryanto menilai, pembagian besaran dividen payout ratio setiap bank harus dilihat dari berbagai sisi.

Baca juga: Bos OJK Soroti Dividen Pay Out Perbankan yang Terlalu Besar

“Pembagian besaran dividen itu pasti ada alasannya. Nah setiap bank itu memiliki sisi rasionalitas masing-masing,” kata Ryan dalam diskusi bertajuk ‘Perkembangan Perbankan & Ekonomi Makro’ bersama Infobank, dikutip 19 Juli 2023.

Ia mencontohkan, misalnya pembagian dividen payout ratio yang diberikan bank kepada para pemegang saham sebesar 30% dinilai tinggi, ternyata tahun lalu bank tersebut tidak membagikan dividen sama sekali alias nol. 

“Begitu pun sebaliknya, tahun lalu bank tersebut jor-joran bagi-bagi dividen payout ratio 30% untuk penggunaan modal, kebutuhan jangka pendek dan sebagainya, kemudian tahun ini di-nolkan. Jadi, terpenting adalah rasionalitas dibalik kebijakan penetapan besaran rasio itu,” jelasnya.

Terpenting tegas dia, untuk apa penggunaan dividen payout ratio yang terakhir yang pada akhirnya perbankan juga harus memperhitungkan dana cadangan menutup kerugian, dana cadangan tertentu hingga dana cadangan khusus.

“Termasuk kalau bank itu tengah menghadapi perkara hukum. Itu kan harus mencadangkan lho. Jika bank itu menang bersyukur, tetapi kalau kalah bagaimana,” bebernya.

Baca juga: Terlalu Besar, Rasio Dividen Perbankan Perlu Diatur

Idealnya kata dia, besaran payout ratio yang dibagikan bank kepada pemegang saham berada di kisaran 20% – 30% dari total dividen. “Iya normalnya di kisaran itu, karena dengan besaran itu sudah cukup,” pungkasnya.

Diketahui, sejumlah bank besar di Tanah Air sempat mengguyur dividen jumbo kepada para pemegang saham. Sebut saja, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang membagikan dividen tunai senilai Rp43,5 triliun, atau mencapai 85% dari total laba bersih tahun lalu.

Ada juga, PT Bank Mandiri (persero) Tbk yang juga menbagikan dividen sebesar Rp24,7 triliun atau 60% dari total laba bersih perseroan tahun buku 2022. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

46 mins ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

1 hour ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

2 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

4 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

4 hours ago

Livin’ Fest 2025 Siap Digelar di Grand City Convex Surabaya, Catat Tanggalnya!

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More

6 hours ago