Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan bahwa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham pekan ini 1-5 April 2024 mengalami mengalami perubahan tipis sebesar 0,03 persen menjadi level 7.286,882 dari 7.288,813 pada penutupan pekan yang lalu.
Meski begitu, Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengatakan, data perdagangan saham BEI pada pekan ini mayoritas ditutup pada zona yang positif.
Baca juga: BEI Tetapkan Syarat Pemecahan dan Penggabungan Saham
Di mana, kenaikan tertinggi pada pekan ini terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 10,11 persen, yaitu menjadi Rp12,41 triliun dari Rp11,27 triliun pada penutupan pekan yang lalu.
“Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 6,16 persen menjadi 15,75 miliar lembar saham dari 14,83 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu,” ucap Kautsar dalam keterangan resmi dikutip, 7 April 2024.
Sehingga, kapitalisasi pasar bursa selama sepekan turut mengalami peningkatan, yaitu sebesar 1,67 persen menjadi Rp11.887 triliun dari Rp11.692 triliun pada penutupan pekan lalu.
Baca juga: Investor Kritik Papan Pemantauan Khusus Tahap II BEI, Begini Respons OJK
Adapun, rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan mengalami perubahan, yaitu sebesar 1,28 persen menjadi 1.006 ribu kali transaksi dari 1.020 ribu kali transaksi pada pekan lalu.
Sementara itu, pergerakan investor asing pada Jumat (5/4) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp3,76 triliun. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp16,63 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More