Nasional

Ranking Kesetaraan Gender Indonesia di Posisi ke-87, Naik 5 Peringkat

Jakarta – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan Indeks Kesenjangan Gender Global yang dirilis oleh World Economic Forum, dari 146 negara yang dimasukkan dalam pemeringkatan, Indonesia menempati peringkat ke-87 pada 2023. Posisi di tahun lalu itu mengalami peningkatan sebanyak 5 peringkat dari 2022 yang berada di posisi ke-92.

Ia jelaskan, indeks tersebut dinilai berdasarkan empat dimensi, yakni pendidikan, kesehatan, partisipasi di bidang ekonomi, dan pemberdayaan perempuan di bidang politik. Peringkat Indonesia yang bertambah hingga 5 peringkat itu, utamanya didorong oleh aspek pendidikan dan kesehatan, yang mana kesetaraan antara pria dan wanita di dua aspek itu sudah kurang lebih sama.

“Namun demikian, ada dua aspek yang memang perlu mendapatkan perhatian ke depannya. Pertama, aspek partisipasi dan peluang ekonomi bagi perempuan, serta yang paling parah, berada paling bawah sekali adalah bagaimana kita memberdayakan perempuan di bidang politik,” ujar Destry secara virtual pada acara seminar dalam rangka Hari Kartini yang diadakan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) dan Majalah Stabilitas dengan tajuk “The Role of Women Leadership in Digital Era” di Jakarta, Selasa (23/4).

Baca juga: BI Bagikan Tips Sukses untuk Kartini Indonesia di Lembaga Keuangan

Destry katakan, itu menjadi pekerjaan rumah atau tantangan bagaimana membuka akses bagi perempuan untuk kegiatan ekonomi dan akses bagi perempuan untuk mendorong pemberdayaan di aspek politik. Lebih lanjut, menurutnya, hal ini menarik mengingat jumlah populasi wanita tak beda jauh dengan jumlah populasi pria di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, dari total jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 274 juta jiwa, sekitar 136 juta adalah wanita. Sekalipun begitu, tingkat partisipasi angkatan kerja wanita di Indonesia masih relatif rendah yakni baru mencapai 53,13 persen, sebagaimana dikutip dari riset Bank Dunia pada 2021.

“Bahkan, Bank Dunia melakukan analisa lebih mendalam, yang mana jika tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia meningkat sebesar 25 persen dari 53 persen, diproyeksikan potensi peningkatan ekonomi nasional adalah sebesar USD62 miliar atau setara dengan 2,9 persen dari produk domestik bruto nasional,” bebernya.

Baca juga: Survei BI: Kegiatan Dunia Usaha Triwulan I 2024 Meningkat

Sementara itu, bila tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja Indonesia sebesar 53 persen, maka pria sudah mencapai 82 persen.

“Artinya, memang kita perlu lagi untuk meningkatkan partisipasi dari perempuan di angkatan kerja, dalam hal ini terkait dengan kegiatan ekonomi itu,” pungkasnya. (*) Steven Widjaja

Galih Pratama

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

31 mins ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

1 hour ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

2 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

14 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

15 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

16 hours ago