Ekonomi dan Bisnis

Randi Anto: Banyak Koperasi Bagus Yang Tidak Terekspos

Jakarta – Sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pemerintah semakin concern terhadap industri UMKM terutama koperasi, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi menyampaikan koperasi terhadap PDB pada 2017 mencapai 4,48 persen. Angka tersebut meningkat tajam dibandingkan 2014 yang hanya 1,71%.

Namun sayangnya industri koperasi di Indonesia sulit tumbuh lantaran tercoreng dengan banyaknya koperasi abal-abal. Terlihat dari jumlah koperasi aktif yang dibubarkan. Berdasarkan data kementerian koperasi dan UMKM Sepanjang tahun 2017 sebanyak 40.013 unit koperasi dibubarkan. Total per Desember 2017, jumlah koperasi sebanyak 153.171 unit.

Hal tersebut juga disayangkan boleh direktur utama Perum Jamkrindo, Randi Anto. Menurutnya masih banyak koperasi yang bagus namun tidak terekspos lantaranbselaku tertutupi oleh Koperasi yang abal-abal tersebut.

“Koperasi yang bagus itu biasanya tidak terekspos karena dia betul-betul mengurusi anggotanya.” Ujar Randi kepada infobank di kantor pusat Jamkrindo, Jakarta (8/1).

Perum Jamkrindo sebagai BUMN yang diberikan mandat untuk memberikan penjaminan terhadap UMKMK telah memberikan kontribusi yang nyata dalam perkembangan koperasi di Indonesia.

“Kita aktif menjembatani koperasi produktif untuk mendapatkan modal usaha dari bank. Ada satu contohnya kita menjamin koperasi perikanan dan itu nilainya lumayan besar.” Ujarnya.

Dari segi bisnis, Jamkrindo mencatatkan pertumbuhanbyang positif, Realisasi volume penjaminan hingga November 2018 telah mencapai Rp160,44 triliun Atau melebihi RKAP 2018 sebesar Rp 156,577 triliun.

Dengan bisnis yang terus tumbuh positif, Randi tetap optimis menatap Tahun 2019 yang merupakanbtahun politik.

“Tahun 2019, kita memasang target volume penjaminan sebesar Rp 182,36 triliun yang tumbuh sekitar 16 persen dibandingkan RKAP 2018. Selain itu, kita juga menargetkan pertumbuhan laba pada RKAP 2019 sebesar 144 persen dibandingkan RKAP 2018.” Pungkasnya. (Dikcy F Maulana)

Suheriadi

Recent Posts

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

20 mins ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

1 hour ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

1 hour ago

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

1 hour ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

3 hours ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

3 hours ago