Jakarta – Menteri Keuangan (menkeu) Sri Mulyani Indrawati memiliki pandangan baru mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional. Ditengah masih tingginya risiko ekonomi global akibat pandemi Covid-19, ekonomi RI pada kuartal II-2020 diramal bakal turun hingga minus 5,08%. Proyeksi ini lebih rendah dari yang sebelumnya diperkirakan -4,3%.
“Proyeksi kuartal II adalah berbeda beda. Kami prediksi kuartal II diproyeksikan -5,08%. Ini asumsi pada perubahan kuartal kedua,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin 20 Juli 2020.
Meski begitu dirinya optimis pertumbuhan ekonomi selama 2020 masih berada pada kisaran -0,4% hingga positif 1%. Menurutnya, saat ini instrumen aliran modal asing masih mempengaruhi perekonomian di emerging market salah satunya di Indonesia.
“Kondisi sektor keuangan tunjukkan stabilitas pemulihan semenjak kepanikan Maret-April lalu. Sekarang berbagai indikator yield government bond di negara emerging sudah pemulihan yield menurun,” ucap Sri Mulyani.
Sebagai informasi saja, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan II 2020 mengalami net inflows atau mengalir masuk sebesar US$10,2 miliar. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Bank Mandiri bersinergi dengan PT Delta Mitra Sejahtera untuk menghadirkan Cikande Business Residence… Read More
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More