Personal Banking Division Head OCBC Indonesia Chinni Yanti Tjhin
Jakarta – PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) merespons terkait seruan penarikan dana massal dari bank-bank BUMN yang ramai di media sosial usai peluncuran Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara (Danantara).
Personal Banking Division Head OCBC Indonesia Chinni Yanti Tjhin mengatakan, pihaknya tak melihat dampak yang bakal diterima perseroan terkait seruan penarikan dana massal dari bank BUMN tersebut.
“Kami tidak melihat ini (penarikan dana massal dari bank BUMN) secara spesifik berdampak kepada kami,” katanya, di Jakarta, dikutip Selasa, 25 Februari 2025.
Baca juga : Ajakan Tarik Dana Massal di Bank BUMN Dinilai Berbahaya, Ini Penjelasannya
Ia menegaskan, OCBC Indonesia tetap berfokus dengan pelbagai strategi dalam pengembangan layanan untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
“Bank OCBC akan terus melakukan apa yang telah dilakukan mulai dari inovasi serta fokus pada pengembangan layanan untuk kebutuhan nasabah,” jelasnya.
Ia menegaskan, sebagai bagian dari lembaga jasa keuangan di Indonesia, OCBC Indonesia mendukung setiap inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk memperkuat perekonomian negara.
Sebelumnya, Pengamat Ekonomi sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah mengungkapkan, ajakan penarikan dana tersebut berpotensi merugikan masyarakat kelas bawah.
Baca juga : Intip Kinerja 7 BUMN yang Asetnya Bakal Dikelola Danantara
“Keberadaan Danantara tidak ada hubungannya dengan kinerja Himbara. Justru ajakan menarik dana itu bisa menyebabkan gejolak sistem keuangan secara keseluruhan,” katanya.
Selain itu, ajakan penarikan dana di bank BUMN juga dapat berdampak negatif pada bank-bank kecil. Hal ini, pada akhirnya, dapat membahayakan perekonomian secara keseluruhan.
“Pada ujungnya membahayakan perekonomian secara keseluruhan,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More