Jakarta – Di tengah kondisi likuiditas yang makin ketat, sejumlah bank besar di Tanah Air pun adu strategi dalam menghimpun dana masyarakat. Salah satu yang ditempuh adalah dengan menerbitkan obligasi untuk menghimpun dana jumbo dari pasar modal.
Empat bank pelat merah, yakni Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, dan Bank Tabungan Negara (BTN) memimpin gelombang penerbitan obligasi tahun 2025.
BNI berencana akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I sebesar Rp5 triliun, bagian dari target jangka panjang senilai Rp15 triliun. Sementara, BRI sudah resmi menerbitkan Social Bond atau obligasi untuk pembiayaan kegiatan sosial sebesar Rp5 triliun, dari program total Rp20 triliun.
Adapun Bank Mandiri mengeluarkan dua jenis obligasi, yakni Green Bond (Rp500 miliar) untuk proyek ramah lingkungan, dan Global Bond senilai USD800 juta yang dijual ke pasar internasional.
BTN juga bersiap menerbitkan obligasi senilai Rp10-15 triliun untuk memperkuat pembiayaan perumahan rakyat (KPR).
Baca juga: Bank Mantap Dorong Pensiunan Tetap Aktif Lewat SiMantap Laundry
Menurut analis Trimegah Sekuritas, Kharel Devin Fielim, pasar sangat antusias terhadap obligasi yang diterbitkan sejumlah bank tersebut. Obligasi sosial BRI bahkan disebut mengalami oversubscribe 2,5 kali lipat, artinya permintaan jauh melebihi jumlah yang ditawarkan.
“Respons pasar sangat positif. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia,” kata Kharel dikutip 22 Juli 2025.
Tak mau kalah, Bank Mandiri Taspen, bank spesialis segmen pensiunan juga menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II senilai Rp 3 triliun, dimulai dengan tahap pertama sebesar Rp1,5 triliun pada Juli 2025.
“Respons investor sangat tinggi, bahkan sudah oversubscribe. Ini menunjukkan kepercayaan terhadap kami,” ujar Putu Apriyanto, Direktur Finance, Risk, and Operations Bank Mandiri Taspen.
Obligasi yang diterbitkan Bank Mandiri Taspen terdiri dari dua seri yang ditawarkan kepada investor, yaitu seri A dan seri B.
Baca juga: Bank Mandiri Perkuat Ekonomi Kerakyatan Lewat Program Mandiri Sahabat Desa
Untuk seri A, tenor yang diberikan adalah tiga tahun dengan kupon 6,30 persen sampai 7 persen. Sedangkan obligasi seri B memiliki tenor lima tahun dengan kupon yang ditawarkan 6,40 persen sampai 7,10 persen.
Menurut Putu, dana ini akan digunakan untuk memperluas layanan kredit pensiunan dan membangun ekosistem senior citizen yang kuat dan holistik.
“Tak hanya sekadar pembiayaan, tapi juga layanan yang mendukung kualitas hidup para lansia di seluruh Indonesia,” tutup Putu. (*)
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More