Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2023 mencapai 1.122,95 ribu kunjungan. Jumlah ini meningkat 74,07 persen secara tahunan (yoy) dan naik 5,66 persen secara bulanan (mtm).
Secara akumulatif (Januari – Juli 2023), jumlah kunjungan wimsan ke Tanah Air mencapai 6,31 juta kunjungan. Jumlah kunjungan wisman selama tujuh bulan 2023, meningkat sebesar 196,85 persen dibandingkan total kunjungan wisman pada periode yang sama di tahun 2022.
“Total kunjungan wisman hingga bulan ke tujuh tahun 2023, sudah lebih tinggi daripada total kunjungan wisman sepanjang tahun 2022 lalu yaitu mencapai 107,19 persen. Meskipun jumlah wisman terus meningkat, total kunjungan wisman hingga Juli 2023, masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2019 atau sebelum pandemi,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, Jumat 1 September 2023.
Baca juga: Peluang dan Tantangan Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata di Tanah Air
Pudji menyebutkan, kenaikan Wisman pada Juli 2023 didorong oleh event-event internasional yang diadakan di beberapa wilayah seperti Bali dan Jakarta. Kemudian, adanya peningkatan frekuensi penerbangan langusng dari China ke Bali.
“Serta bersamaan dengan liburan musim panas di beberapa negara khsusnya negara Eropa,” jelasnya.
Secara rinci, jumlah kunjungan wisman pada Juli 2023 melalui pintu masuk utama sebanyak 966,61 ribu kunjungan atau naik 6,24 persen dibandingkan Juni 2023, sedangkan melalui pintu masuk perbatasan sebanyak 156,35 ribu kunjungan atau turun 1,02 persen.
Sementara itu, BPS juga merinci kunjungan wisman menurut kebangsaan. Jumlah kunjungan wisman pada Juli 2023 terbanyak berasal dari Malaysia sebanyak 156,7 ribu dengan share sebesar 14 persen atau turun 7,14 persen, dibandingkan dengan bulan Juni 2023.
Kemudian, wisman Australia yang mencapai 143,1 ribu kunjungan dengan share 12,7 persen atau naik 7,99 persen dibandingkan bulan Juni 2023. Selanjutnya wisman Singapura mencapai 109,9 ribu kunjungan dengan share 9,8 persen, atau turun -37,03 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Rata-rata lama tinggal Wisman menghabiskan waktu selama selama 8,24 hari di Indonesia,” katanya.
Baca juga: CIMB Niaga Fasilitasi Pembayaran Antar Negara bagi WNA di RI, Gak Perlu Lagi ke Money Changer
Peningkatan aktivitas wisata juga terpantau dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK). TPK di hotel bintang mencapai 54,63 persen, naik 4,86 persen poin secara mtm dan naik secara yoy sebesar 0,96 persen poin, dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
TPK hotel klafisikasi bintang tertinggi tercatat di provinsi Bali sebesar 63,60 persen, didorong oleh banyaknya penyelenggaraan Pesta kesenian Bali (PKB) yag berlangusng pada Juni hingga Juli 2023. Kemudian, event pariwisata dan bisnis seperti Festival Layang-layang, Festival Jazz Ubud, Sanur Motor Show, dan lain sebagianya.
“Adapun, rata-rata lama menginap pada hotel klasifikasi bintang pada Juli 2023 adalah 1,68 hari, naik 0,02 poin dibandingkan bulan sebelumnya, atau naik 0,07 point dibandingkan tahun sebelumnya,” imbuhnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More
Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More
Jakarta – Optimisme para pelaku usaha di Inggris terhadap ekonomi di Tanah Air masih solid.… Read More
Jakarta – Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) baru saja menghelat Securities Crowdfunding Day 2024.… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi agar bisa menghindari middle income trap.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More