Moneter dan Fiskal

Ramadhan dan Idul Fitri, BI Pastikan Ketersediaan Uang Tunai Aman

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai kondisi likuiditas yang ketat selama Ramadan dan Idulfitri merupakan fenomena wajar yang terjadi secara berulang setiap tahunnya.

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, R. Triwahyono menjelaskan, dalam satu bulan ke depan, kondisi likuiditas berpotensi mengetat, terutama saat Idulfitri, karena meningkatnya jumlah uang yang beredar di masyarakat.

“Biasanya memang pada saat Lebaran salah satu yang akan terjadi adalah uang yang diedarkan, jadi uang kartal itu akan banyak ada penarikan, karena untuk saweran di Lebaran, untuk pengen dapat uang baru, bagi-bagi dan sebagainya, itu yang dampaknya signifikan terhadap likuditas, sehingga kalau nanti 3-4 minggu ke depan likudas mengetat, itu wajar,” ujar Tri dalam Taklimat Media, Kamis, 6 Maret 2025.

Baca juga: BI Siapkan Strategi Ini Demi Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tri menambahkan bahwa fenomena serupa juga terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana masyarakat banyak menarik uang kartal.

“Karena memang itu sesuatu yang seasonal, yang selalu terjadi ketika kita mendekati Lebaran, dan juga pada saat akhir tahun. Jadi Natal dan Tahun Baru, kondisi likuditas akan seperti itu,” tambahnya. 

Penurunan Kebutuhan Uang Tunai Idulfitri 2025

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, R. Triwahyono. (Foto: Irawati)

Sementara itu, Bank Indonesia menyiapkan uang layak edar untuk kebutuhan penukaran saat Idulfitri 2025 sebesar Rp180,9 triliun. Angka ini menurun 1,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai Rp183,8 triliun.

Baca juga: BI Buka Layanan Penukaran Uang Baru Lebaran 2025, Simak Jadwal dan Caranya

Deputi Gubernur BI, Doni P. Joewono menjelaskan, penurunan tersebut mempertimbangkan peningkatan transaksi non-tunai di masyarakat.

“Kita siapkan itu sekitar Rp180,9 triliun. Tentunya ini agak sedikit turun ya 1,6 persen. Tahun lalu itu Rp183,8 triliun karena kita mempertimbangkan adanya perluasan akseptasi non-tunai,” ujar Doni dalam Konferensi Pers RDG di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

1 hour ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

4 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

7 hours ago